SOLOPOS.COM - Tim Siber Bareskrim Mabes Polri menghadirkan tersangka saat merilis pengungkapan sindikat penyebar isu-isu provokatif di media sosial, di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Rabu (28/2). Direktorat Tindak Pidana (Dirtipid) Siber Bareskrim Polri menangkap enam orang yang tergabung dalam grup WhatsApp The Family Muslim Cyber Army (MCA) dan tersangka kasus ujaran kebencian/SARA serta kasus yang diselesaikan secara restorative Justice. ANTARA FOTO/Reno Esnir/kye/18.

Dari 45 isu penyerangan terhadap ulama, hanya tiga kasus yang benar-benar terjadi.

Solopos.com, JAKARTA — Maraknya kasus penyerangan ulama yang viral media sosial ternyata tidak banyak yang sesuai fakta. Kasatgas Nusantara, Irjen Pol DR Gatot Eddy Pramono, mengatakan hanya tiga kasus saja yang benar-benar terjadi.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

Ketiga kasus tersebut adalah dua kasus di Jawa Barat, yakni kasus penganiayaan terhadap Kiai Umar Basri di Cicalengka dan kasus Ustaz Prawoto di Bandung, serta satu kasus perbuatan tidak menyenangkan di Jawa Timur yang menimpa Kiai Mubarok.

“Jadi, kalau kita lihat dari 45 peristiwa, hanya 3 kejadian yang betul-betul nyata kejadian, kemudian yang 42 lainnya adalah hoax,” ungkap Gatot Eddy di Rupatama Mabes Polri, Senin (5/3/2018).

Gatot mengatakan bahwa dari pendalaman mereka terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi belum ditemukan koneksi yang jelas siapakah pihak yang terlibat dalam dunia nyata. Namun, desain penviralan berita hoax justru terlihat di media sosial.

“Di media sosial kita temukan koneksi ini. Yang didesain sedemikain rupa seolah-olah terjadi suatu penyerangan ulama yang pasif,” tambahnya.

Tim Siber Polri juga menemukan fakta bahwa penyebar isu hoax di media sosial ini adalah orang-orang eks Saracen terdahulu dan Muslim Cyber Army (MCA) dengan motif politik.

“Kenapa kita bisa katakan demikian, karena dengan menyebarkan isu hoax ini mereka berharap dapat mendegradasi pemerintahan yang sah,” ujar Gatot.

Dengan isu-isu tersebut, kelompok ini hendak menimbulkan keresahan masyarakat. Pada akhirnya, mereka bisa bisa memecah belah bangsa dan menimbulkan konflik sosial yang besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya