Solopos.com, SRAGEN — Ada 165 anak di Sragen yang jadi yatim dan yatim piatu akibat orang tua mereka meninggal akibat Covid-19 dari awal pandemi hingga 2021. Mereka sudah mendapatkan bantuan sosial dari Kementerian Sosial.
Namun, tidak menutup kemungkinan masih ada anak yatim akibat Covid-19 di Sragen yang belum terdata. Oleh karenanya, pendataan anak yatim akibat Covid-19 akan dilanjutkan tahun ini.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Sebanyak 165 anak tersebut mendapatkan layanan dukungan psikososial awal hingga uang tunai sejak September hingga Desember 2021.
Baca Juga: Guru dan Murid di Sragen Terjaring Razia Prokes Tim Gabungan
Satuan Bakti Pekerja Sosial Kemensos yang bertugas di Sragen, Januri, menjelaskan anak yatim usia sekolah mendapatkan bantuan Rp200.000/bulan dan Rp300.000/bulan bagi anak belum sekolah.
“Pendataan 2022 dari Kementerian Sosial rencananya tidak hanya yatim karena Covid-19, namun semuanya. Yang sebelumnya, diprioritaskan yang karena Covid-19 dulu,” jelasnya. Januri mengatakan pendataan masih menunggu arahan Kemensos.
Mengutip laman resmi Kemensos, Komisi VIII DPR RI memastikan mendukung penuh kebijakan Kemensos terkait program-program bantuan sosial (bansos) yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat miskin dan rentan. Salah satu yang menjadi dukungan prioritas wakil rakyat, yakni bantuan bagi anak yatim, piatu, atau yatim piatu yang terdampak pandemi Covid-19.
Baca Juga: WHO dan Kemenkes Turun Langsung Awasi Vaksinasi di Sragen, Ada Apa?
“Kuota untuk berikutnya tidak hanya karena Covid-19, pada 2022 semua anak yatim di Indonesia kita berharap untuk mendapatkan bantuan, kita berikan anggaran itu kurang lebih kuota 5 juta anak yatim,” kata Anggota DPR RI Komisi VIII, Bukhori, saat penyaluran bantuan bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, di GOR Sasana Krida Bahurekso, Kendal, Jawa Tengah, Kamis (23/09/2021).