SOLOPOS.COM - Petugas sedang membuat peta pengukuran area terdampak pembangunan jalan tol di Kadirejo II Purwomartani, DIY, Selasa (18/8/2020). (Harian Jogja/Abdul Hamid Rozak)

Solopos.com, SLEMAN -- Proyek pembangunan Tol Jogja-Solo terus berlanjut. Saat ini, proses pematokan memasuki Kalurahan Condongcatur di Kapanewon Depok, Sleman. Sementara, pekan depan sudah mulai tahap pengukuran dan inventarisasi di Kalurahan Bokoharjo, Kapanewon Prambanan.

Staf Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Tol Solo-Jogja, Galih Alfandi menerangkan tahap pematokan sudah selesai di dua Kapanewon sisi timur di Sleman, yaitu Prambanan dan Kalasan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Pematokan saat ini sedang berjalan di Condongcatur, Depok. Untuk Kalasan dan Prambanan sudah dipatok semua," kata Galih ketika dihubungi Harian Jogja jaringan Solopos.com, pada Jumat (16/10/2020).

Ia menargetkan tahapan pematokan hingga desa terakhir untuk proyek Tol Jogja-Solo yaitu Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati bisa selesai bulan Oktober ini. Ia berharap proses lancar tanpa kendala berarti.

Ekspedisi Mudik 2024

BPCB Jateng Pastikan Situs Cagar Budaya Takkan Tergilas Tol Solo-Jogja

"Selama ini kesulitan biasanya karena kena lokasi pemukiman, menentukan titik koordinatnya terhalang bangunan. Selain itu, faktor cuaca juga," terangnya. Kendati demikian, ia tak mempermasalahkan Kabupaten Sleman yang sudah mulai memasuki musim hujan. "Masih terkejar," ujarnya.

Sementara itu, secara bersamaan, tahapan pengukuran lahan tol Jogja-Solo akan dimulai pada Senin (19/10/2020) mendatang di Kalurahan Bokoharjo, Prambanan. "Nanti maraton menyelesaikan satu desa dilanjut satu desa lainnya, mulai Bokoharjo, lalu Tirtomartani di Kalasan, lalu Tamanmartani, kemudian Selomartani," terangnya.

Warga Dilibatkan

Sebelum dimulai tahapan pengukuran, pihak Kanwil BPN DIY telah melakukan pembekalan terkait persiapan untuk pelaksanaan tahap identifikasi dan inventarisasi oleh Satgas A dan B. Pembekalan ini melibatkan kepala desa, kasi pemerintahan, dan dukuh setempat. Pengukuran mulai Senin besok akan sekaligus untuk menginventarisasi luas lahan, bangunan, hingga tanaman yang ada di atas lahan.

Proposal PLTN dari Luar Negeri Berdatangan ke Indonesia

Sementara itu, Lurah Bokoharjo, Dody Heriyanto berharap pengukuran mulai Senin depan berjalan lancar. Ada 158 bidang tanah terdampak di kelurahan ini yang terkena Tol Jogja-Solo, didominasi lahan persawahan.

"Kami sudah bentuk satgas. Pekan ini kami masih lakukan sosialisasi ke masyarakat terkait kelanjutan tahapan proyek tol Jogja-Solo yaitu pengukuran. Supaya Senin tim pengukur bisa langsung masuk ke wilayah kami," kata Dody.

Tabrak Truk Di Jalan Solo-Purwodadi, Sopir Ambulans Patah Tulang Paha

Menurutnya, sejak pematokan, warga terdampak di Bokoharjo selalu dilibatkan dalam proses pengadaan lahan Tol Jogja-Solo. Untuk tahapan pengukuran mendatang, warga juga kembali dilibatkan. "Warga juga lakukan pematokan sendiri untuk mematoki rumahnya di ujung-ujung depan, belakang, dan samping rumah. Ini mempermudah BPN untuk masuk mendata warga terdampak," terangnya.

Sejauh ini, lanjut Dody, warga masih optimistis dengan rencana pembangunan tol Jogja-Solo. Kendati demikian, ia memperkirakan tahapan akan mulai alot ketika sudah memasuki tahapan penentuan harga. "Tahapan penentuan harga itu biasanya alot. Warga tentu berharap bisa mendapat ganti rugi di atas harga umum, tapi yang menentukan kan tim appraisal," kata Dody.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya