SOLOPOS.COM - Jenazah WNI, ABK di kapal China dibuang ke laut (Istimewa).

Solopos.com, JAKARTA - Insiden pembuangan jenazah WNI ke laut yang merupakan anak buah kapal atau ABK China bikin heboh. Ternyata ada 14 WNI yang selamat dari insiden tersebut.

Seperti diketahui, ada tiga jenazah ABK WNI di kapal penangkap ikan berbendera China bernama Long Xing 629 yang dibuang ke laut. Berita itu berasal dari media MBC News, Korea Selatan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Masih Ada Masjid Buka Seperti Biasa, Dewan Masjid Solo Ajak Warga Ibadah di Rumah

Mereka yang meninggal dunia, disebutkan MBC News, bernama Ari (24), Alfata (19), dan Sepri (24). ABK awalnya mengeluh kepada rekannya bahwa dia merasakan mati rasa dan bengkak pada kakinya, sulit bernapas, dan akhirnya meninggal dunia.

Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi, menyebut ada 18 WNI yang berada di kapal tersebut. Namun, 15 di antaranya dioper ke kapal lainnya dan akhirnya sandar di pelabuhan Busan pada 24 April 2020 lalu.

Dari 15 orang itu, satu di antaranya meninggal dunia. Sementara 14 orang lainnya menjalani karantina.

Program Kontrasepsi Gagal, WFH Bikin Jumlah Ibu Hamil di Sukoharjo Meningkat

"Selama mereka dikarantina di Kota Busan sejak 24 April itu, satu di antaranya memang sudah sakit keras sejak turun dari kapal. Kami fasilitasi ke rumah sakit, namun yang bersangkutan akhirnya meninggal dunia pada 29 April, dan meninggal karena didiagnosis penyakitnya pneumonia.," kata Umar Hadi seperti dilansir detik.com, Kamis (7/5/2020).

"Ini jenazah sedang kami urus. Insyaallah segera bisa dipulangkan ke Tanah Air dalam waktu tidak terlalu lama," lanjutnya.

Kondisi Membaik

Adapun 14 ABK WNI masih menjalani masa karantina 14 hari di Busan. Kini 13 hari sudah berlalu. Kondisi 14 orang Indonesia itu sehat walafiat. "Sementara itu, yang 14 ABK lainnya yang dikarantina di Busan, mereka dalam keadaan baik, dalam keadaan sehat sekarang," kata Umar.

Terdampak Covid-19, Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan Pembayaran Uang Kuliah

Umar menuturkan, 14 orang tersebut telah didampingi pengacara pro bono Korsel untuk mengadukan eksploitasi di kapal China itu ke aparat Korsel. Siang ini, KBRI Seoul, 14 ABK WNI itu, dan aparat penjaga pantai (coast guard) Korsel akan bertemu untuk membicarakan tindak lanjut dari aduan itu.

"Kami di KBRI Seoul tentu terus memberikan perhatian serius kepada masalah-masalah seperti ini," kata Umar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya