SOLOPOS.COM - Pasar Gemolong Sragen. (Google Street View)

Solopos.com, SRAGEN – Pasar Gemolong Sragen bakal ditutup selama lima hari. Penutupan itu dilakukan berdasarkan instruksi Bupati Sragen kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan lantaran ditemukan kasus positif Covid-19.

Pasar yang dihubi 1.081 pedagang tersebut bakal ditutup mulai Selasa (21/7/2020) pukul 00.00 WIB. Penutupan pasar dilakukan lantaran ditemukan satu kasus positif dan dua suspek Covid-19 di sana.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Keputusan itu diambil Bupati Sragen setelah menggelar rapat dengan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Aula Sukowati Sekretariat Daerah (Setda), Senin (20/7/2020). Dia menyampaikan sampai saat ini kasus positif Covid-19 di Sragen mencapai 62 orang.

Mahasiswa UNS Solo Demo, Gelar Aksi Segel Kampus, Ini Tuntutannya

Ekspedisi Mudik 2024

Sebanyak 48 orang sembuh, 1 meninggal dunia, dan 13 dalam perawatan. Tujuh di antara 13 pasien yang dirawat menjalani isolasi mandiri di Technopark Sragen. Sementara enam lainnya dirawat di rumah sakit.

“Sebagian besar kasus yang ada merupakan kasus impor. Untuk kasus transmisi lokal diduga ada empat kasus, salah satunya pedagang di Pasar Gemolong. Dari hasil tracing sementara ditemukan dua orang suspek Covid-19 yang juga pedagang Pasar Gemolong. Kemudian ada satu orang suspek juga di Pasar Sumberlawang. Ternyata pedagang Pasar Gemolong itu juga berjualan di Pasar Bunder Sragen,” ujar Yuni.

Kasus Positif

Yuni menyatakan Pasar Gemolong ditutup sementara lantaran ada satu kasus positif Covid-19 dan dua suspek. Penutupan pasar dilakukan untuk memutus rantai persebaran virus. Selama ditutup, pasar bakal disemprot disinfektan.

“Hasil tracing ada 15 orang yang kontak erat dan akan jalani swab test besok pagi [Selasa]. Saya sudah perintahkan Disperindag untuk sosialisasi kepada pedagang di Pasar Gemolong terkait penutupan pasar itu,” jelasnya.

Geger! 1 Jam Hamil, Wanita Ini Mendadak Melahirkan Bayi Laki-Laki

Yuni menyampaikan setiap kontak erat yang ditemukan langsung menjalani swab test. Dia menyampaikan kemampuan swab test maksimal hanya 30 orang dengan mempertimbangkan kemampuan petugas. Jika dipaksakan, Yuni tidak berani mengambil risiko terhadap para tenaga kesehatan (nakes).

Sementara itu Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, dr. Sri Subekti, menyampaikan tim nakes DKK melakukan swab test terhadap 30 orang di Technopark Sragen hari ini. Sebanyak 10 orang di antaranya merupakan pedagang Pasar Gemolong yang pernah kontak erat dengan bakul yang positif Covid-19.

Kabid Penataan Pasar Disperindag Sragen, Tommy Isharyanto, pihaknya telah menyampaikan penutupan pasar kepada pedagang. Tommy menyebut jumlah pedagang di Pasar Gemolong sebanyak 1.081 orang yang menempati 194 kios dan 887 los.

Kapan Akhir Pandemi Covid-19 di Indonesia? Ini Prediksi Pakar UGM Jogja

Ditutup 5 Hari

Pasar Gemolong bakal ditutup mulai Selasa (21/7) pukul 00.00 WIB. Pihak Satpol PP Sragen dan pimpinan kecamatan bakal menggembok pasar.

“Penutupan direncanakan lima hari. Selama lima hari, lingkungan disterilisasi untuk pencegahan persebaran virus, khususnya di Pasar Gemolong induk. Pedagang yang positif Covid-19 itu merupakan pedagang pakaian di dekat pintu utama sebelah utara. Termasuk dua orang suspek itu juga bakul pakaian dan bakul jajan pasar di lingkungan tersebut. Penanganan lebih lanjut diserahkan ke DKK,” ujarnya.

Tommy menerangkan pedagang yang positif itu tidak hanya berdagang di Gemolong tetapi juga ke Pasar Bunder Sragen dan Pasar Gabugan Tanon. Pada prinsipnya selama ada satu kasus positif Covid-19 di pasar, maka tempat itu bakal ditutup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya