SOLOPOS.COM - Bakal calon wali kota Solo, Achmad Purnomo, tengah menanti giliran fit and propher test di Panti Marhaen, Jalan Brigjen Sudiarto, Kota Semarang, Sabtu (21/12/2019). (Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Solopos.com, SOLO - Kemacetan dan kepadatan arus lalu lintas menjadi pemandangan sehari-hari di sejumlah ruas jalan di Kota Solo beberapa pekan terakhir. Penyebabnya penutupan Bundaran Purwosari karena pembangunan fly over di kawasan tersebut.

Calon Wali Kota Solo dari PDIP, Achmad Purnomo, meminta warga Solo bersabar selama proses pembangunan FO Purwosari berlangsung. Sebab menurut dia kemacetan lalu lintas di Solo merupakan efek yang tidak bisa dihindari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Terkuak! Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Sleman Tak Ikut Susur Sungai Tapi ke ATM

Ekspedisi Mudik 2024

“Itu tak terhindarkan. Pemkot mengakui akibat pembangunan FO Purwosari kemacetan di mana-mana. Tapi itu setahun ini saja. Masyarakat harus bisa menghadapi, harus prihatin demi kemajuan kota ke depan,” ujar dia, Sabtu (22/2/2020) malam.

Berdasarkan kontrak kerja dengan rekanan, menurut Purnomo, pengerjaan FO Purwosari dijadwalkan tuntas pada 10 Desember 2020. Lebih jauh Purnomo mengakui perlu adanya solusi bersama untuk mengatasi kemacetan sementara akibat dari penutupan Bundaran Purwosari.

Sebab ruas jalan di Solo terbatas, sedangkan jumlah kendaraan terus bertambah. “Mungkin tindak kantor pakai angkutan umum untuk mengurangi kendaraan di jalan. Atau mengubah jam berangkat kerja untuk ASN Pemkot dan siswa,” kata dia.

Catatan Banjir Jakarta di Era Anies-Ahok-Jokowi, Mana yang Paling Parah?

Dengan begitu tidak akan terjadi penumpukan kendaraan di ruas-ruas jalan di Solo pada waktu bersamaan. Tidak hanya di jajaran instansi pemerintah, menurut Purnomo perusahaan swasta dinilai perlu untuk mempertimbangkan opsi tersebut.

“Jam berangkat kerja mungkin [bisa diatur agar] tidak bersamaan, seperti ASN Pemkot biasanya masuk pukul 07.00 WIB, jadi pukul 07.30 WIB. Mungkin anak-anak sekolah juga. Kalau swasta kami tentu hanya bisa sebatas imbauan,” urai dia.

Tapi diakui Purnomo opsi tersebut perlu dibicarakan lebih lanjut oleh pihak-pihak terkait. Di sisi lain Purnomo meminta jajaran Dishub, Satpol PP dan Satlantas Solo, untuk pro aktif siaga di ruas-ruas jalan yang berpotensi terjadi kemacetan.

Direlokasi Ke Eks Gedung Lawa, Begini Sikap Pelaku Usaha Pujasera Sukoharjo

“Saya minta Dishub, Satpol PP dan Satlantas selalu ada di simpul-simpul kemacetan untuk memberikan ketenangan kepada masyarakat, mengantisipasi bila terjadi cekcok. Selain itu tentu perlu adanya rekayasa lalu lintas,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya