SOLOPOS.COM - Bangunan Masjid Taman Sriwedari Solo yang tengah dibangun, Rabu (13/11/2019). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Jelang akhir masa jabatannya, Wakil Wali Kota atau Wawalia Solo, Achmad Purnomo, meminta Wali Kota dan Wawali baru nanti melanjutkan pembangunan Masjid Taman Sriwedari Solo yang diberi nama Masjid Pakubuwono X Solo itu.

Saat ini, pembangunan tempat ibadah di kompleks Taman Sriwedari itu sudah mencapai 80%. Dari kebutuhan anggaran Rp170 miliar, masih ada kekurangan sekitar Rp30 miliar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seiring dengan berakhirnya masa tugasnya sebagai Wawali, akan berakhir pula masa kerja Purnomo sebagai ketua panitia pembangunan masjid tersebut. Ia bakal menyerahkan jabatan itu kepada Wawali baru yang segera dilantik, Teguh Prakosa.

Baca Juga: 71 Pasien Covid-19 Klaten Sembuh, Kasus Baru Hanya Tambah 11 Orang

“Rencananya nanti ketua pembangunan ganti wakil wali kota baru. Saat ini, perkembangan kira-kira 70%-80%. Kurang finishing-nya. Menjadi pekerjaan rumah wali kota baru bersama Yayasan MTSS. Ada ketuanya Pak Budi Yulistianto, mantan Sekda Solo. Saya dan Pak Rudy [FX Hadi Rudyatmo] masih mengawal terus,” katanya kepada wartawan, Senin (15/1/2021).

Purnomo mengatakan progres pembangunan Masjid Sriwedari Solo tergantung pendanaan. Sehingga, apabila dana sudah siap PT Wika selaku pelaksana proyek bisa segera merampungkan.

“Barangkali kalau dana sudah ada, enggak sampai pertengahan tahun sudah selesai. Informasinya Pak Jokowi mau bantu. Insyaallah nanti setelah Mas Gibran [Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Solo terpilih] sudah bertugas, realisasinya tampak,” ucapnya.

Baca Juga: Gokil! Aksi Binaragawan Bikin Heboh Tamu Resepsi Ngunduh Mantu Pengantin di Solo

Pembangunan Terhenti

Pada Juli lalu, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengesahkan pendirian Yayasan Masjid Taman Sriwedari Solo (MTSS). Pendirian yayasan itu untuk antisipasi apabila ada persoalan tanah lokasi pembangunan MTSS bisa dilindungi hukum dan tetap bisa dilanjutkan.

Dengan demikian, yayasan mulai bisa bekerja sambil menunggu pengesahan dari Kemenkumham sehingga berbadan hukum. Terpisah, Ketua Yayasan MTSS, Budi Yulistianto, mengatakan selama Pandemi Covid-19, yayasan tetap berupaya mencari sumber pendanaan, baik melalui sumbangan masyarakat maupun CSR (corporate social responsibility).

“Bantuan dari Presiden belum tahu, tapi harapannya wali kota yang baru bisa melanjutkan pembangunan. Beliau kan sudah berjanji, harapannya terpenuhi,” kata Budi.

Baca Juga: Terungkap! Terdakwa Pembunuhan Baki Sukoharjo Bayar Wanita Penghibur Pakai Duit Hasil Jual Mobil Korban

Saat ini, pembangunan masjid Taman Sriwedari Solo terhenti dan belum ada pembaruan. Namun, sumbangan terus masuk melalui rekening MTSS. Selain kekurangan pendanaan, pembangunan tertunda lantaran kepanitiaan yang bakal berganti dan pandemi Covid-19.

“Sumbangan terus masuk. Tapi saya enggak hafal bagaimana. Karena banyak juga sumbangan dari yang enggak mau disebut namanya,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya