SOLOPOS.COM - Siswa SMA Warga sedang melaksanakan buka puasa bersama (bukber) dalam rangka kegiatan Semarak Ramadan 2024 beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO– Sekolah Menengah Atas (Warga) Solo menggelar kegiatan dengan tajuk Semarak Ramadan 2024 untuk memeriahkan kedatangan Ramadan selama tiga hari, yakni Rabu-Jumat (3-5/4/2024). Kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan sekaligus menumbuhkan budaya toleransi bagi siswa.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA Warga, Riana, mengatakan Semarak Ramadan merupakan agenda rutin tahunan yang digelar SMA Warga tiap Ramadan. Kegiatan ini diikuti oleh 300-an siswa kelas X dan XI baik yang beragama Islam, Kristen, Katolik, dan juga Budha.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Riana menjelaskan Semarak Ramadan kali ini untuk tiap agama memiliki kegiatan masing-masing dan pada penutupan akan ada kegiatan yang dilakukan bersamaan. Untuk siswa Islam pihaknya menyelenggarakan pesantren kilat dengan agenda tadarus Al-Qur’an, lomba-lomba Islami, pengajian dan salat berjemaah.

Sedangkan untuk siswa beragama Kristen ada acara keagamaan di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Jebres. Kemudian untuk siswa Katolik merayakan Paskah di Gereja Purbayan dan untuk siswa Budha diadakan pembinaan di Perpustakaan SMA Warga.

“Nantinya pada acara pembagian zakat untuk warga sekitar dan anak-anak panti asuhan, buka bersama, dan bagi-bagi takjil, siswa yang beragama Islam, Kristen, Katolik, dan Budha semuanya ikut serta,” kata Riana saat ditemui Solopos.com beberapa waktu lalu.

Riana menambahkan dengan pelibatan semua siswa di Semarak Ramadan 2024 ini menjadi sarana untuk menghilangkan anggapan bahwa Ramadan hanya jadi milik siswa Islam saja. Melainkan lewat kegiatan ini justru menjadi momentum berbagi kebahagian bagi semunya.

“Ramadan itu dulunya identiknya dengan perayaan siswa Islam saja. Namun karena SMA Warga adalah sekolah nasional, maka kami ingin menghilangkan anggapan tersebut. Sehingga Ramadan justru menjadi momen untuk berbagi kebahagiaan bagi semua siswa baik itu Islam, Kristen, Katolik, dan Budha,” imbuhnya.

Riana berharap usai kegiatan Semarak Ramadan 2024 ini siswanya punya keimanan dan ketakwaan yang kokoh dan meningkat tiap harinya. Dan yang tak kalah penting semangat untuk bertoleransi dan saling menghargai siswa yang berbeda agama, ras, suku dan golongan bisa terus bertumbuh.

Output kami jelas ketakwaan dan keimanan siswa menjadi lebih kokoh dan meningkat. Tapi lebih dari itu semangat toleransi dan saling menghargai juga harus bertumbuh ke depannya,” jelas dia.

Sementara itu, salah satu siswa yang ikut Semarak Ramadan 2024, Rifan, 17, mengaku senang mengikuti acara ini. Menurutnya lewat acara ini menjadi ajang untuk menambah ilmu agama dan belajar berbagi dengan sesama.

“Senangnya ikut acara ini karena bisa menambah ilmu agama yang tidak diajarkan di materi pembelajaran. Terus juga bisa belajar berbagi dengan sesama lewat pembagian zakat dan bagi-bagi takjil,” kata dia.

Selain itu, menurut Rifan dengan melibatkan semua siswa dari beragam Agama, membuat acara tersebut menjadi lebih hidup dan seru. Lantaran kegiatan-kegiatan berbagi kebahagiaan yang identik dengan umat Islam seperti pembagian zakat, buka puasa bersama, dan berbagi takjil bisa juga dirasakan oleh teman-teman Non-Muslim..

“Rasanya jauh lebih meriah kalau diadakan bersama-sama teman Non-Muslim lainnya. Mereka pun juga antusias dan semangat ketika diajak bekerja sama untuk berbagi zakat, buka puasa bersama, dan berbagi takjil,” tambahnya.

Salah satu panitia pembagian zakat SMA Warga Solo dan juga Ketua OSIS SMA Warga, Fransiska, mengungkapkan bila dirinya sangat senang bergabung dalam acara ini. Walaupun capeknya berlipat-lipat karena harus membagikan kupon, membungkus barang-barang kiriman siswa, dan lanjut pembagian.

“Capek sebetulnya, tapi saya senang menjalaninya. Jadi mulai awal sebarin kupon ke warga, bungkusin satu-satu paket zakat, dan membagikannya ke yang membutuhkan,” ungkapnya.

Setelah mengikuti kegiatan ini Fransiska mengaku banyak pelajaran hidup yang diperoleh. Mulai dari lebih peka terhadap sesama, kemauan untuk berbagi, dan toleransi.

“Saya banyak sekali hikmah lewat acara ini, pertama saya jadi lebih peka sama orang yang membutuhkan, punya semangat untuk berbagi, dan toleransi,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya