SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL—Setiap mengetikkan kata “Rasulan” di situs mesin pencari (search engine) Google, nama Kabupaten Gunungkidul banyak tampil pada halaman pertama hasil penelusuran.

“Padahal, Rasulan tidak hanya di Gunungkidul. Di Bantul pun masih ada yang melestarikannya,” kata Ketua Panitia Rasulan Dusun Pokoh II, Dlingo, Samirin, Minggu (24/6).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sama halnya di Gunungkidul, tradisi Rasulan di Dusun Pokoh II juga digelar tiap tahun sebagai bentuk syukur para petani atas melimpahnya hasil panen.

Bedanya, tradisi Rasulan di Dusun Pokoh II tahun ini yang diselenggarakan selama sepekan, sejak Minggu (17/6) hingga kemarin, bukan sekadar perayaan syukuran saja.

Menurut Samirin, Rasulan kali ini lebih ditekankan sebagai media pemersatu warga mengingat, acara tersebut digelar seusai pelaksanaan pemilihan lurah desa (pilurdes) Dlingo, Minggu (10/6) lalu.

“Memang sengaja untuk sarana netralisasi setelah perbedaan pilihan calon dalam pilurdes yang sukses diselenggarakan dua pekan silam,” terang Samirin.

Bertepatan dengan perayaan tradisi tahunan itu, panitia Rasulan Dusun Pokoh II bermaksud meredam perbedaan sekaligus mempererat persatuan warga kembali pasca-pilurdes.

Samirin menjelaskan, sejak awal Rasulan, panitia telah menggelar bermacam perlombaan. Mulai dari lomba bola voli buta, gobaksodor, dan beraneka permainan tradisional lain.

Pada puncaknya, kemarin, Rasulan ditutup dengan kirab budaya. Mengenakan pakaian adat Jawa dan berbagai kostum lain, ratusan warga mengarak gunungan hasil panen palawija keliling dusun.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya