SOLOPOS.COM - Aburizal Bakrie (Dok/JIBI/Bisnis Indonesia)

Aburizal Bakrie (Dok/JIBI/Bisnis Indonesia)

JAKARTA--Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Aburizal Bakrie, menegaskan partainya ingin menawarkan paradigma baru dalam membangun dengan memulainya dari desa sehingga ada pemerataan pelaku pembangunan.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

“Kita perlu melakukan perubahan paradigma pembangunan. Yakni membangun Indonesia dari desa, jangan hanya dimulai dari pusat-pusat ekonomi atau kota,” kata Ketum DPP PG Aburizal Bakrie saat membuka seminar sehari di kantor DPP PG Slipi Jakarta, Kamis (21/2/2013).

Seminar sehari yang mengambil tema Undang-undang tentang Desa dan Upaya Kemandirian dalam Mewujudkan Masyarakat Desa yang Sejahtera menghadirkan pembicara Mendagri Gamawan Fauzi, Ketua Komisi III Agun Gunandjar, Ketua Pansus RUU Desa Akhmad Muqowam, Budiman Sudjatmiko dll.

Lebih lanjut Aburizal mengatakan dengan paradima baru pembangunan tersebut maka akan terjadi percepatan dan pelipatgandaan pembangunan perdesaan yang pada akhirnya terjadi peningkatan kesejahteraan.

Menurut Aburizal, selama ini bagaimana mengefektifkan birokratisasi perdesaan. Program pembangunan perdesaan dilakukan oleh 14 kementerian dan lembaga. Selain itu belum terjaminnya alokasi anggaran untuk perdesaan. Akibatnya, tidak ada jaminan desa memperoleh anggaran pada setiap tahun anggaran.

“Partai Golkar memperjuangkan agar setiap desa mendapatkan anggaran satu miliar rupiah per tahun. Ini bukti keberpihakan Partai Golkar kepada masyarakat perdesaan,” kata Aburizal.

Aburizal juga menyatakan selama ini belum ada jaminan konstitusional mengenai kesejahteraan bagi kepala desa dan perangkat desa yang telah bekerja menggerakkan roda pemerintahan desa serta mengabdi kepada warga desa. “Jangan hanya pemerataan pembangunan tetapi juga pemerataan pelaku pembangunan,” kata Aburizal.

Sementara Mendagri Gamawan Fauzi menjelaskan dari data yang ada, jumlah desa pada tahun 2001 terdapat 61.561 desa dan terus meningkat hingga tahun 2012 menjadi 72.944 desa. Rata-rata setiap tahun desa bertambah 2,4 persen. Jika dilihat dari penyebarannya sangat tidak merata. Di pulau Jawa yang luasnya enam persen dari luas Indonesia, terdapat 22.453 desa, sedangkan Kalimantan [25.43 persen] desanya hanya 6.295.

“Dari sisi kewilayahan, tentu jumlah desa yang berbeda ini akan mempengaruhi dalam percepatan penyelenggaraan pemerintahan maupun dalam pelayanan terhadap masyarakat,” kata Mendagri Gamawan Fauzy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya