SOLO: Guyuran abu efek letusan Gunung Merapi melanda hingga Kota Solo dan kawasan sekitarnya, Minggu petang. Sementara, hujan abu disertai pasir lembut warna hitam terjadi di Boyolali, terutama di Kecamatan Musuk, Cepogo, Selo dan Boyolali Kota. Hujan abu sempat mengganggu aktivitas penerbangan baik dari maupun menuju Bandara Adisumarmo, Solo.
Menurut keterangan sejumlah warga Solo, hujan abu terjadi mulai pukul 17.30 WIB, bersamaan hujan yang turun. Seorang pemilik kios di Jl Perintis Kemerdekaan, Solo, Endah, 30, mengaku baru menyadari terjadi hujan abu saat ia keluar dari mobil.
Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo
“Saya keluar dari mobil saat masih gerimis. Ketika saya melihat mobil saya, ternyata sangat kotor, berdebu dan cukup tebal. Ternyata gerimis campur abu,” ujar Endah di kiosnya, Minggu petang.
Pareng, 47, warga Pajang, Laweyan, Solo, mengatakan gerimis yang turun di Kota Solo sejak pukul 17.30 WIB memang tidak seperti biasanya karena menyebabkan mobil menjadi kotor dan berdebu cukup tebal. Kendati demikian, menurut Pareng, relatif tidak mengganggu kegiatan warga.
Seorang warga Pucangsawit, Jebres, Danang DC, mengaku tidak merasa takut dengan hujan abu itu karena guyuran abu bercambur air hujan yang tidak begitu deras. Namun, menurutnya tetesan air dan abu bisa membuat mata sakit.
Hujan abu cukup merepotkan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo di Asrama Haji Donohudan. Mereka harus mengenakan masker saat keluar ruangan. Namun, menurut Pejabat Humas PPIH, Zainal Abidin, hujan abu petang kemarin tidak mengganggu jadwal penerbangan Calhaj ke Tanah Suci. (HARIAN JOGJA/NUGROHO NURCAHYO)