SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Antara)

Harianjogja.com, JOGJA- Kepala Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Jogja Toto Suroto menuturkan banyak warga yang belum mengetahui cara membersihkan abu vulkanik.

Akibatnya, sejumlah warga memilih untuk menyemprotnya dengan air dan mendorongnya masuk
ke saluran drainase. “Padahal, ini akan menambah beban saluran karena bisa menjadi sedimen. Untuk itu kami minta mereka untuk tidak melakukan hal itu,” ujar Toto, akhir pekan lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menambahkan, abu vulkanik tersebut sebaiknya dibersihkan dengan membasahinya memakai air dan memasukkannya ke dalam karung serta membuangnya di tempat yang aman.

Selain itu, potensi hujan yang turun diperkirakan juga mampu menambah beban drainase karena abu vulkanik tersebut akan terbawa menuju saluran air.

“Untuk itu kami akan terjunkan petugas untuk membersihkan saluran drainase tersebut,” jelasnya.

Pantauan di sejumlah jalan protokoler di Kota Jogja, Minggu, sejumlah abu vulkanik sudah mulai berkurang. Jika dalam dua hari sebelumnya abu masih terlihat di tengah jalan, kemarin telah berada di pinggir jalan.

Selain upaya penyemprotan yang dilakukan Pemkot bersama dengan petugas kepolisian dan TNI, warga juga membersihkan abu dengan jalan bergotong royong.

Mereka memilih membersihkan abu dengan jalan menyemprot sebelum akhirnya dimasukkan ke karung. “Nanti abunya akan diambil pihak Pemkot. Tidak kami masukkan ke saluran karena katanya mau dibawa oleh petugas,” jelas Wawan, warga Mantrijeron, Jogja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya