SOLOPOS.COM - Sejumlah buruh perempuan melakukan aksi unjuk rasa dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional di depan Gedung DPR, Jakarta, Selasa (8/3/2022). Dalam aksinya mereka menuntut agar adanya hak yang berkaitan dengan perempuan dalam pekerjaan serta membatalkan UU Omnibuslaw Cipta Kerja. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.

Solopos.com, KARANGANYARBuruh di Kabupaten Karanganyar tiarap tak menggelar aksi demo dalam memperingati Hari Buruh atau May Day yang jatuh pada Minggu (1/5/2022). Selain bertepatan dengan libur nasional Lebaran, serikat buruh dan serikat pekerja di Karanganyar memilih akan menggelar aksi damai.

Mereka berencana berdialog dengan Bupati Karanganyar Juliyatmono pada 12 Mei mendatang. Dialog tersebut dikemas dalam bentuk halalbihalal bersama Bupati dan jajaran Forkopimda.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Hari ini kita tiarap. Tidak ada aksi karena libur Lebaran. Kita akan ganti dengan halalbihalal bersama Bupati sekaligus dialog permasalahan buruh,” kata Ketua Forum Komunikasi Serikat Pekerja Serikat Buruh (SPSB) Karanganyar Eko Supriyanto kepada Solopos.com, Minggu.

Eko mengatakan ada sembilan tuntutan buruh dalam memperingati Hari Buruh ini. Di antaranya menolak omnibuslaw, menolak UU Cipta Kerja, menolak perpanjangan masa jabatan Presiden tiga periode, menolak revisi UU PPP, menolak revisi UU SPSB, menolak upah murah.

Baca Juga: Peringati Hari Buruh, Serikat Pekerja Boyolali Gelar Aksi Damai

Buruh juga mendesak Gubernur Jawa Tengah mencabut SK UMK 2022, menghapus outsourcing dan meminta pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM), elpiji dan kebutuhan pokok. Buruh menolak masa jabatan presiden diperpanjang tiga periode.

Isu tersebut sangat menyakitkan bagi buruh. Sebab di akhir masa kepemimpinan Presiden Jokowi, harga kebutuhan pokok justru kian meroket.  Pemerintah bahkan tak mampu memgendalikan harga elpiji dan minyak goreng.

“BLT (bantuan langsung tunai) minyak goreng  yang diberikan tidak menyelesaikan masalah harga minyak goreng. BLT migor justru rawan terjadi penyimpangan,” kata dia.

Belum lagi harga BBM dan elpiji yang naik. Kondisi ini membuat buruh semakin tertekan. UMK 2022 yang ditetapkan tak mampu menutup kenaikan tersebut. Untuk itu pihaknya meminta pemerintah mencabut SK UMK 2022 untuk direvisi dan disesuaikan dengan kondisi sekarang.

Baca Juga: May Day Jatuh Menjelang Lebaran, Buruh Karanganyar Tetap Demo, Tapi…

Rencananya buruh di Jawa Tengah akan menggelar aksi unjuk rasa di kantor Gubernur seusai Lebaran nanti. “Beberapa perwakilan dari Karanganyar akan ikut aksi di Semarang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya