Harian Jogja.com, BANTUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul mencatat, sepanjang 2013, abrasi telah menghancurkan 80 rumah di tiga pantai di Bantul. Sebanyak 69 di antaranya telah hilang ditelan ombak.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Kepala BPBD Bantul, Dwi Daryanto, menyatakan, abrasi telah menghancurkan puluhan rumah di tiga pantai yakni Kuwaru, Samas dan Depok. Kehancuran paling banyak terjadi di Pantai Kuwaru Kecamatan Sanden.
Menurut Dwi, sebagian besar bangunan yang terkena abrasi menyalahi aturan dalam Perda yang mengatur jarak minimal 200 meter dari bibir pantai. Untuk itu, Pemkab tak akan memberi bantuan fisik berupa pembangunan kembali bangunan yang rusak akibat abrasi.
“Kalau kami beri bantuan justru menganjurkan mereka untuk tinggal di daerah yang sebenarnya dilarang,” tuturnya, Senin (23/9/2013).
Pemkab akan memberikan bantuan dengan cara menata pantai selatan. “Misalnya menyediakan lokasi relokasi yang jaraknya jauh dari pantai. Terkecuali misalnya menyelamatkan barang-barang yang masih tersisa dengan cara kerja bakti, BPBD bisa mengirim orang ke sana,” kata Dwi.
Turmiati, salah satu pemilik warung yang rusak terkena abrasi di Pantai Depok menolak bila harus pindah dari tempatnya berjualan saat ini. Alasannya karena abrasi tak setiap hari terjadi.
“Abrasi itu musiman, enggak setiap hari terjadi hanya saat bulan terang. Nanti juga enggak datang lagi. Sekarang saja ombak sudah mengecil,” papar Turmiati.
Menurutnya, para pemilik warung akan rugi bila berjualan jauh dari pantai. Selain karena pembeli berkurang, bangunan yang telah berdiri juga sayang bila dibongkar. “Sebenarnya bisa pindah ke dekat parkiran tapi kan sayang warung yang di sini yang sudah biasa disinggahi pelanggan,” ucapnya lagi.