Harianjogja.com, BANTUL–Junarto, Kepala Dusun Tegalrejo, Srigading, Sanden, Bantul yang wilayah pertaniannya ikut tergenang air luapan kali Opak mengatakan, ada sekitar delapan hektare lahan pertanian di dusunnya yang terendam banjir. Sampai sekarang, belum ada rencana dari warga untuk menjebol muara yang buntu.
“Belum ada rencana, tapi kalau begini terus akan kami laporkan ke BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah], karena kalau enggak disudet lagi semakin luas lahan yang tergenang,”imbuhnya.
Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade
Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto mengatakan, lembaganya dan masyarakat sengaja belum merencanakan penjebolan muara buntu, sebab penanganan seperti itu hanya bersifat sementara. “Kami malah ingin rembug dengan masyarakat dan pihak terkait untuk mencari solusi paling tepat menangani kondisi ini,” ungkap Dwi.
Dwi menambahkan, perlunya dibangun penahan ombak di pesisir pantai selatan guna mencegah luapan air dan abrasi. Namun semua itu menurutnya masih menunggu keputusan Komisi V DPR yang menjanjikan bantuan penanganan abrasi di Bantul.