SOLOPOS.COM - Dua mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan sedang memilah benih mangrove yang akan ditanam di pantai Baros, Desa Srigading, Sanden. Penanaman Mangrove tersebut salah satunya dimaksudkan untuk mencegah abrasi. Selasa (30/8/2016). (Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja)

Abrasi Pantai Selatan kian memprihatinkan.

Harianjogja.com, BANTUL — Abrasi di Pantai Selatan terutama di sepanjang pantai yang terletak di Bantul tergolong tinggi. Di Pantai Baru Pandansimo kini tinggal menyisakan 40 meter jarak antara bibir pantai dan lapak-lapak pedagang. Padahal menurut aturan jarak aman adalah 200 meter.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Kordinator Search and Rescue (SAR) Wilayah IV Pantai Baru, Rismanto, menyatakan sebelumnya jarak antara lapak-lapak pedagang dengan bibir Pantai Baru Pandansimo memiliki jarak lebih dari 200 meter. Namun karena tingkat abrasinya tinggi, jarak antara bibir pantai dengan bangunan kian hari makin dekat.

Ekspedisi Mudik 2024

“Karena pantai sini kan tanahnya pasir, makanya sering abrasi,” ujarnya, Selasa (30/8/2016).

Pantai Baru Pandansimo sebenarnya termasuk pantai anyar di Pantai Selatan, pantai tersebut baru dibuka tahun 2009. Mulanya warga yang hendak mendirikan lapak di Pantai Baru Pandansimo harus membangun lapaknya dalam jarak 200 meter dari bibir pantai. Namun kini hanya berselang kurang lebih tujuh tahun, jarak antara bibir pantai dengan lapak hanya tinggal 40 meter saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya