SOLOPOS.COM - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo, Untung Waluyo meninjau lokasi Pantai Bugel yang mengalami abrasi, Kamis (22/10/2015). (Harian Jogja/Rima Sekarani I.N.)

Abrasi pantai selatan Bugel membuat jarak rumah dengan bibir pantai hanya 100 meter

Harianjogja.com, KULONPROGO-Warga Dusun I, Desa Bugel, Kecamatan Panjatan, Kulonprogo, mengaku resah dengan fenomena abrasi pantai yang semakin mendekati pemukiman. Jarak rumah hingga bibir pantai rata-rata hanya sekitar 100 meter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu warga, Muhamad Nasuha mengungkapkan, sebelumnya jarak bibir pantai dengan rumahnya masih sekitar 250 meter. Namun, abrasi yang terjadi setahun belakangan membuat jarak tersebut berkurang hingga 150 meter.

Jarak kebun semangkanya dengan bibir pantai bahkan hanya tersisa 50-75 meter. “Khawatir kalau akhirnya sampai kebun, apalagi rumah,” kata Nasuha, Kamis (22/10/2015).

Menurut Nasuha, abrasi terparah terjadi selama sebulan terakhir. Deretan lima baris tanaman pandan yang dulu membentengi pantai sudah hilang. Setelah itu, sebaris tanaman cemara udang menyusul tergerus. Ratusan warga Dusun I merasa cemas. “Ada 100 kepala keluarga yang tinggal di 50 rumah,” ucapnya.

Nasuha berharap pemerintah mencari cara dan segera bertindak menanggulangi abrasi pantai. Warga tidak ingin lahan pertanian dan rumahnya ikut hilang. Misalnya dengan membuat tanggul di sepanjang bibir pantai atau menanam pohon cemara udang lagi.

Keluhan serupa disampaikan warga lainnya, Tutik. Dia sering was-was jika ada gelombang tinggi pada malam hari. Dia takut air laut bisa sampai ke rumahnya. Sebab, jarak antara bibir pantai dengan rumahnya sekarang hanya sekitar 150 meter. “Kalau ombaknya besar, bisa sampai pohon cemara,” ujar ibu rumah tangga berusia 37 tahun itu.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo, Untung Waluyo mengatakan, tinggi daratan di pinggir pantai hanya empat sampai tujuh meter di atas permukaan laut.  Jika terjadi gelombang tinggi hingga tiga meter saja, abrasi laut bakal terjadi.

Padahal, saat ini tinggi gelombang pada malam hari terkadang mencapai tiga sampai empat meter,” ungkap Untung saat meninjau rumah warga di sekitar Pantai Bugel, Kamis pagi.

Berdasarkan informasi yang dia terima dari masyarakat setempat, abrasi laut sudah membuat pantai semakin menjorok ke utara sejauh 100-150 meter. Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan, terutama pada malam hari. Sebab, gelombang tinggi diperkirakan masih terjadi hingga Maret 2016.

Untung mengaku Pemkab Kulonprogo belum berencana untuk mengatasi abrasi dengan membangun tanggul. Begitu pula dengan program penanaman pohon cemara udang, mangrove, maupun tanaman lain yang bisa memperkecil laju air laut ke wilayah daratan. “Kami akan koordinasi dengan SKPD ternis yang punya kewenangan,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya