SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA–Ketua KPK Abraham Samad angkat bicara mengenai rencana PKS untuk melaporkan tim penyidik dan Jubir Johan Budi ke polisi. Menurut pria asal Makassar ini KPK siap “bertarung” dengan PKS.

“KPK akan melayani dan menghadapi perlawanan PKS,” ujar Abraham Samad kepada detikcom, Senin (13/5/2013) pagi.

Promosi BRI Lakukan Penyesuaian Jam Operasional Selama Ramadan, Cek Info Lengkapnya

Sebelumnya diberitakan PKS menolak langkah KPK yang akan melakukan penyitaan lima mobil yakni Mitsubishi Grandis, Toyota Fortuner, Mazda CX 9, Pajero Sport, dan Nissan Navara. PKS beralasan KPK tak ada surat penyitaan. Sedang pihak KPK sudah memberi pernyataan, surat penyitaan dibawa penyidik.

Ekspedisi Mudik 2024

Wasekjen DPP PKS, Fahri Hamzah, menuding penyidik KPK tidak menerapkan prosedur yang benar ketika berupaya melakukan penyitaan. Sedangkan untuk Johan, Fahri menuding sang juru bicara telah melakukan pencemaran nama baik, dan kebohongan publik.

“Johan Budi membuat pernyataan fatal, pertama, PKS disebut tidak kooperatif. Dia bilang sudah bawa surat, sudah menunjukkan identitas penyidik, padahal tidak, dia juga menyebut PKS tidak kooperatif,” kata Fahri.

“Ini tidak ada hubungannya dengan institusi, ini hubungannya dengan 10 orang yang datang ke PKS dan Johan Budi yang membuat pernyataan yang fatal,” sambung Fahri.

Pekan lalu, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menyatakan, tim penyidik dalam dua kali kesempatan sudah membawa surat penyitaan. Namun, menurut Bambang, surat tersebut memang tidak dapat diberikan kepada pihak penjaga gedung DPP PKS melainkan hanya ditunjukkan saja. Sesuai dengan prosedur, menurut Bambang, tim penyidik hanya akan menyerahkan berita acara penyitaan kepada petugas kantor DPP PKS.

Berita acara penyitaan itu akan diserahkan setelah penyitaan dilakukan. Namun penyidik KPK gagal melakukan penyitaan sehingga hanya menyegel enam mobil di kantor DPP PKS tersebut. Saat akan menyita mobil, tim penyidik KPK mengaku dihalang-halangi petugas keamanan kantor DPP PKS dan sejumlah simpatisan partai tersebut.

Adapun upaya penyitaan ini terkait penyidikan kasus dugaan tindak pidana pencucian uang yang menjerat mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, dan orang dekatnya, Ahmad Fathanah. KPK menduga enam mobil mewah di DPP PKS itu berkaitan dengan pencucian uang Luthfi. Keenam mobil itu adalah VW Carravelle, Mazda CX9, Fortuner B 544, Mitsubishi Pajero Sport, Nissan Navara, dan Mitsubishi Grandis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya