SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> — Abraham Samad kembali disebut-sebut dalam bursa kandidat menjelang Pilpres 2019. Sebelumnya, menjelang Pilpres 2014 lalu, Samad juga pernah dispekulasikan menjadi calon pendamping Joko Widodo (Jokowi) meski hal itu tidak terjadi.</p><p>Kini, dia berpeluang menjadi calon alternatif dalam persaingan Pilpres 2019. Nama mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu muncul di antara nama <a href="http://news.solopos.com/read/20180422/496/912028/demokrat-poros-ketiga-muncul-jika-koalisi-jokowi-bubar" target="_blank">Jokowi dan Prabowo</a> Subianto. Peluang itu terbuka mengingat ada dua partai politik yang menarik-narik Samad ke bursa Pilpres 2019.&nbsp;</p><p>Dilansir <em>Tempo</em>, Abraham Samad mengatakan dua partai politik melamarnya sebagai salah satu calon dalam Pilpres 2019. Salah satu parpol itu adalah pendukung pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Soal nama parpol dimaksud, Abraham memilih untuk merahasiakan.</p><p>"Satu partai lainnya berada di luar pemerintahan," kata Abraham, Sabtu (21/4/2018) malam di Palembang, Sumatra Selatan, dilansir <em>Tempo</em>.</p><p>Namun, atas tawaran itu, Abraham belum memutuskan apa pun apalagi untuk mendeklarasikan diri sebagai calon presiden maupun sebagai calon wakil presiden. Abraham merasa perlu mencermati ajakan dua partai politik itu untuk turut berlaga di Pilpres 2019 dengan menanyai para calon pemilih. Ia juga mempertimbangkan biaya untuk maju pada pemilihan presiden nanti.</p><p>"Saya tidak punya banyak uang, juga bukan orang partai,&rdquo; ujarnya.</p><p>Di lain pihak, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat&nbsp;<a href="http://news.solopos.com/read/20180421/496/911894/masinton-sebut-cuma-jokowi-yang-jelas-capres-begini-balasan-roy-suryo" target="_blank">Roy Suryo</a>&nbsp;mengatakan bahwa peluang poros ketiga semakin besar bila terjadi perpecahan di salah satu kubu termasuk di kubu pendukung Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, kemungkinan poros ketiga terbentuk masih terus dibicarakan di internal partainya.</p><p>Peluang itu muncul seandainya Presiden Jokowi lebih dulu mengumumkan calon wakil presidennya. "Secara tegas saya katakan, siapa tahu Pak Jokowi mengumumkan cawapresnya dalam waktu yang sangat dekat,&rdquo; ujarnya dalam satu acara di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/4/2018), dilansir <em>Solopos.com</em> sebelumnya.</p><p>Kalau hak itu terjadi, ujarnya, bisa saja lima atau tujuh partai yang sangat solid mendukung <a href="http://news.solopos.com/read/20180410/496/909290/ahy-jadi-cawapres-jokowi-gibran-bilang-cocok" target="_blank">Jokowi</a> berubah haluan sehingga memunculkan poros ketiga. Akan tetapi, Roy menegaskan bahwa pihaknya sudah bulat untuk mengajukan kadernya sendiri untuk berlaga di kontestasi Pilpres 2019.</p>

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya