SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencabulan (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, WONOGIRI -- Rumah di Nguntoronadi, Wonogiri, itu kosong saat Solopos.com menyambanginya, Jumat (8/11/2019).

Rumah itu memanjang ke belakang dengan ujung sebuah toilet kecil tak berpintu. Sebagian dindingnya tembok dan kaca. Sisanya berupa seng dengan pintu tak berengsel.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rumah itu adalah tempat tinggal FNH, gadis 16 tahun korban perkosaan oleh enam orang. Di rumah itu FNH tinggal bersama ibunya, KN, 45, dan seorang adiknya yang berusia delapan tahun.

Ekspedisi Mudik 2024

Tak berapa lama kemudian, KN pulang dari jalan-jalan di sekitar kampung. Dia mengaku harus sering jalan-jalan karena pahanya terasa ngilu jika duduk berlama-lama.

Isu Gadis Wonogiri Korban Perkosaan Tawarkan Diri, Diduga Cuma Alibi Pelaku

Wajahnya terlihat pucat seperti sedang anemia. Perempuan itu lantas mengajak Solopos.com duduk di teras lantaran ia lupa di mana kunci rumah disimpan. "Ceritanya panjang banget," kata dia membuka perbincangan.

Setiap menjawab pertanyaan, KN selalu mengawali dengan "tidak tahu" meski ia lantas menceritakan apa yang ia tahu. Ia terlihat seolah-olah ingin melupakan masalah yang menimpa keluarganya.

5 Cara Sederhana Usir Sakit Kepala Tanpa Obat

"Dia [FNH] sekarang ada di Pacitan. Berangkatnya kemarin sore. Ya sudah, semuanya sudah kelar. Tinggal itu doang. Apa itu? Pengadilan?" ujar dia sembari mengusap wajahnya.

FNH menjadi korban pemerkosaan oleh enam orang. Kasus itu berujung mediasi dengan kesepakatan setiap pelaku memberi Rp7,5 juta untuk biaya perawatan FNH yang kini hamil enam bulan.

Simak! Top 5 Destinasi Wisata Malam di Kota Solo

KN menceritakan FNH selama ini dikenal sebagai gadis polos dan pemalu. Ia sehari-hari ikut neneknya dan bersekolah di Karanganyar. Ia pulang ke rumahnya di Nguntoronadi tak tentu, bisa dua pekan sekali atau sebulan sekali.

KN sendiri berstatus janda dan tinggal di rumahnya bersama adik FNH yang masih berusia 8 tahun. Tak ada penghasilan pasti untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya sehari-hari. Ia kadang bekerja di toko dekat rumahnya meski tak saban hari.

Whatsapp Bikin Baterai Smartphone-mu Boros? Mungkin Ini Sebabnya

Jika butuh uang, ia akan menjual ayam peliharaannya yang hanya beberapa ekor. Sumber pendapatan lain yang ia andalkan adalah bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH). KN tidak paham soal hukum terkait hal yang menimpa anaknya.

KN membantah anaknya yang mengajak berhubungan seksual sebagaimana tudingan orang-orang kepada FNH selama ini.

Lindas Pengendara Motor Hingga Tewas, Truk Dikejar Hingga Jalan Lingkar Boyolali

“Iya, menerima imbalan setelah berhubungan [seksual]. Enggak tahu berapa nominalnya. Namanya saja anak kecil, dikasih ini itu kan mau. Keadaan orang tua yang enggak punya jadi bisa saja,” tutur KN.

Matanya menerawang ke langit-langit teras. Ia dan anaknya memang jarang berkomunikasi. Percakapan keduanya hanya terjadi dalam tanya-jawab sederhana. Saat pulang ke rumah, ia melihat perut anaknya membesar.

Heboh Kapsul Perawan! Dimasukkan Organ Intim PSK, Muncikari Naikkan Tarif

Seusai mandi, FNH selalu berusaha menutupi perutnya pakai jaket. Saat ditegur soal perutnya, FNH hanya diam dengan wajah ketakutan.

FNH tidak mau keluar rumah karena malu. Ia lalu memilih tinggal di Pacitan untuk menenangkan diri.

PSK Karawang Dibunuh Gara-Gara Tisu Magic

“Sudah diperiksa dokter. Dulu [janinnya] kekurangan gizi. Tapi sekarang sudah normal lagi. Saya hanya berharap pelaku dihukum seberat-beratnya,” ujarnya menutup perbincangan pagi itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya