SOLOPOS.COM - Abdullah Sunata

Jakarta (Solopo.com)– Terdakwa teroris, Abdullah Sunata menyatakan tidak tahu menahu penggagas kamp milisi Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) di Aceh. Sunata sebatas mengetahui soal pembelian senjata yang diminta Dulmatin, terduga teroris yang tewas di Pamulang.

“Konseptor pelatihan di Aceh, saya tdak tahu,” kata Sunata saat bersaksi untuk Abu Bakar Ba’asyir di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Senin (28/3/2011).

Sunata juga mengatakan ia tidak ikut pelatihan kamp milisi itu. Tugas dia hanya memantau usai pelatihan untuk evaluasi dan tindakan lebih lanjut. “Saya tidak ikut pelatihan. Saya diajak, folow up pasca pelatihan Aceh. Peran Dulmatin di Aceh saya tidak tahu,” ucap Sunata.

Sementara itu, Bendahara JAT Solo, Joko Daryono mengatakan tidak tahu menahu pelatihan di Aceh. Beberapa orang seperti Lutfi Haidaroh sempat meminta uang untuk dana Aceh tetapi ditolak.

“Dia minta bantuan (uang) untuk Aceh tapi saya bilang tidak ada (uang) untuk Aceh. Saya tidak pernah tahu pelatihan di Aceh,” tutur Joko Daryono.

Selain Sunata dan Daryono, 4 saksi lain sedang menunggu memberi keterangan. Keempatnya yakni Bayu Seno, Pandu Wicaksono, Abdulah Al Katiri dan Abdurahim. Keempatnya diminta jaksa menjelaskan peran Abu Bakar Ba’asyir yang dianggap menjadi sponsor kamp milisi JAT Aceh. Ba’asyir hingga saat ini belum didampingi satupun pengacara.

Menurut Baasyir, pengacaranya tidak akan hadir lantaran menilai pengadilan tidak independen. “Mungkin sampi akhir sidag tidak hadir karena menilai sidang tidak netral. Sudah ada target untuk menghukum saya yaitu harus dihukum sekian,” kata Ba’asyir sebelum sidang.

(dtc/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya