SOLOPOS.COM - Puluhan Abdi Dalem melakukan jamasan kereta (mencuci kereta) Kanjeng Nyai Jimat di Museum Kereta Kraton Ngayoyakarta, Selasa (27/11/2012). Puluhan warga memperebutkan air serta potongan kain sisa jamasan kereta dalam tradisi yang berlangsung setiap bulan Muharram tersebut karena menurut mereka membawa keberuntungan tersendiri. (Gigih Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

Puluhan Abdi Dalem melakukan jamasan kereta (mencuci kereta) Kanjeng Nyai Jimat di Museum Kereta Kraton Ngayoyakarta, Selasa (27/11/2012). (Gigih Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

JOGJA-Sejumlah abdi dalem menjamas empat kereta pusaka Puro Pakualaman,  Jumat Kliwon (7/12/2012). Empat kereta yang dijamas antara lain Kyai Brajanala, Kyai Manik Kumolo, Nyai Rara Kumenyar dan Nyai Manik Braja.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Prosesi penjamasan tidak berbeda dengan pusaka lainnya. Berlangsung di depan Museum Pakualaman, sejumlah abdi dalem menggosok dengan air kembang. Uba rampe kembang setaman, nasi tumpeng, pisang raja dan lain lain diletakkan di dalam museum.

“Kami melaksanakan jamasan Jumat Kliwon setelah Kraton melaksanakan lebih dulu (Selasa Kliwon),” kata Rimawan, salah satu abdi dalem Pakualaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya