SOLOPOS.COM - Plaza Manahan Solo. (Surakarta.go.id)

Solopos.com, SOLO -- Warga Solo sudah mulai banyak yang mengabaikan social distancing di masa pandemi Covid-19 dengan keluar rumah untuk menongkrong dan berkerumun di jalanan.

Banyaknya kerumunan warga itu berdasarkan hasil patroli Tim Sparta Polresta Solo yang kerap sering membubarkan kerumunan warga di jalanan Kota Solo selama beberapa hari terakhir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jumlah warga yang nongkrong semakin banyak saat akhir pekan di beberapa ruas jalan utama Kota Solo.

4 Hari Tanpa Tambahan Kasus Baru Positif Covid-19 di Solo, Ini Dugaan Penyebabnya Menurut DKK

Kasat Sabhara Polresta Solo Kompol Sutoyo menyebut dalam beberapa pekan terakhir Tim Sparta Polresta Solo membubarkan kerumunan warga di puluhan lokasi nongkrong mengabaikan social distancing.

Namun, seusai dibubarkan keesokan harinya lokasi itu masih banyak digunakan untuk nongkrong warga. Kawasan Plaza Manahan Jl Adisucipto dan Jl Slamet Riyadi paling banyak ditemui kerumunan.

"Padahal pandemi virus corona belum berakhir tapi pada akhir pekan sudah banyak warga yang nongkrong," ujarnya mewakili Kapolresta Solo Kombes Pol Andy Rifai, Minggu 93/5/2020).

Kehidupan Satwa TSTJ Solo Ikut Terancam Gara-Gara Pandemi Covid-19

Ia menyebut pada awal-awal ditetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid-19, jalanan Kota Solo cenderung sepi dari warga yang nongkrong mengabaikan social distancing. Namun, kini mulai banyak pemuda yang nongkrong tanpa memperhatikan imbauan pemerintah.

"Saat kami operasi di akhir pekan, pasti ramai masyarakat yang nongkrong. Lalu setiap malam kami juga berpatroli rutin, sudah kami bubarkan tapi keesokan harinya saat kami bubarkan orangnya itu-itu saja," imbuhnya.

PKL Bandel

Ia menambahkan kepolisian juga menemukan pedagang kaki lima (PKL) yang bandel. Saat diperingatkan petugas pedagang itu menyingkirkan kursi dan tikar warungnya.

Peringatan Hardiknas Klaten, ASN Guru Sumbang Sembako Rp600 Juta

Namun, saat Tim Sparta pergi, kursi dan tikar itu kembali digelar. Padahal Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo sudah menyampaikan boleh jajan tetapi makanannya dibungkus bukan dimakan di warung.

Hal itu agar warga Solo mematuhi social distancing dan tetap di rumah saja. Sementara itu, selama Ramadan tidak terpantau aktivitas warga yang ngabuburit menjelang buka puasa.

Menurutnya, warga nongkrong biasanya setelah salat tarawih. Aktivitas Sahur On The Road (SOTR) pada awal Ramadan ini juga sepi.

RS UNS Solo Kebanjiran Spesimen, Hasil Tes Swab Covid-19 Tertunda

Ia mengimbau warga Solo menaati anjuran pemerintah untuk guna mencegah penularan virus corona. Anjuran itu di antaranya tetap memakai masker, tidak berkerumun, menjaga jarak saat interaksi, dan selalu menjaga kebersihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya