SOLOPOS.COM - Aa Gyn saat mengisi ceramah di masjid UGM, Sabtu (18/1/2014). (JIBI/harian jogja/Abdul Hamid Razak)

Dia masih ditunggu. Dia masih digugu. Lama menghilang, nasihat Kyai Abdullah Gymnastiar, atau yang biasa disapa Aa Gym mampu menyedot perhatian ratusan umat muslim di Jogja untuk datang di Masjid Kampus UGM, Sabtu (18/1/2014). Bagaimana kabar kyai yang sempat kondang sebelum berpoligami ini? Berikut laporan wartawan Harianjogja.com Abdul Hamied Razak.

Hampir tujuh tahun Aa Gym menghilang. Tapi kemarin, dai pendiri Pondok Pesantren Darut Tauhid (DT) itu, kembali menapaki dunia dakwah di depan khalayak. Dan dia masih diterima publik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Buktinya, Masjid Kampus UGM dipenuhi jamaah. Muslim muslimah tumpah ruah memadati hampir setiap lantai. Beberapa orang juga tampak bersila di lorong sayap masjid. Sebagian yang tak mendapat tempat, hanya berdiri di sekitar masjid. Mereka menyimak ceramah dari AA.

Ya, kedatangan Aa Gym di tengah jamaah, rupanya masih memesona. Tidak hanya laki-laki, tetapi juga kalangan ibu dan remaja. Padahal, hampir tujuh tahun Aa Gym tidak banyak tersorot media massa setelah memilih poligami.

Tampilan busana Aa Gym masih khas, hampir tak ada perubahan. Kemarin, Aa Gym mengenakan baju koko warna hitam. Balutan surban putih di mana salah satu ujungnya dibiarkan memanjang, menjadi ciri khas di kepalanya.

Gaya dakwah Aa Gym juga tak berubah. Selain memberikan wejangan seputar “manajemen qolbu”, candaan khas Aa Gym seperti biasa keluar. Tak kalah penting, konsep ‘jagalah hati’ ternyata masih digemari jamaah untuk mendalami agama.

Intinya, nyaris tak ada yang berubah dari sosok Aa Gym. Entah karena jarang terlihat khalayak dan media massa, wajah Aa Gym tampak lebih segar. Pada 2014 ini, sepertinya menjadi awal kebangkitan Aa Gym untuk kembali berdakwah. Namun, dia enggan merinci lebih jauh terkait era kebangkitan tersebut.

“Ini hanya prolog, mudah-mudahan kembali berdakwah niat lillahi ta’ala,” ujar suami Mutmainah atau Teh Ninih dan Alfarini Eridani atau Teh Rini itu.

“Mbak-mbak yang belum dapat jodoh, terimalah. Nggak boleh menyalahkan Allah, pasti perhitungannya beda. Pasti segala perbuatan Allah baik, hanya kita belum mengetahui. Lanjutkan bermujahadah,” ujar Aa Gym menjawab pertanyaan salah seorang jamaah.

“Kalau ada yang ingin kaya, mau ngapain kaya? Nggak perlu kaya. Maaf, ini jadi enggak enak bagi motivator kaya,” canda Aa Gym.

Yang penting, lanjutnya, semua kebutuhan seseorang dapat tercukupi bukan harus lebih dulu menjadi kaya. Aa Gym kembali tersenyum. Kemudian Ia menjelaskan seberapa besar bentuk kecintaan Allah kepada mahluk-Nya.

“Ngapain kaya? yang penting cukup. Kaya itu nggak jelas, banyak merasa kaya tapi hatinya miskin. Allah yang paling tahu mana yang terbaik bagi kita,” tutur Aa Gym.

Kajian tauhid ala Aa Gym mengajak jamaah mengenal Allah lebih dalam. Menurut Aa Gym, bila manusia mengenal Allah lebih dalam maka manusia akan memahami peta kehidupan. Tidak perlu takut rezeki tertukar.

“Kalau kita dipuji, berarti Allah sedang menutupi aib kita. Kalau dihina, kita tahu bahwa hinaan itu baru sedikit dari kehinaan yang kita miliki. Tidak usah takut miskin. Kenapa jengkel kalau tetangga sebelah mendapat rezeki banyak? Tidak usah,” ulasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya