SOLOPOS.COM - Anggota BPBD Karanganyar menyemprotkan disinfektan di salah satu pabrik sepatu di Kecamatan Jaten, beberapa hari lalu. (Istimewa/BPBD Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Pabrik garmen atau tekstil yang memproduksi sepatu di Desa/Kecamatan Jaten, Karanganyar, terpaksa tutup selama 10 hari karena 94 karyawannya terpapar Covid-19.

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, pabrik itu sudah tutup sementara sejak lima hari lalu. Kasus pertama di pabrik tersebut terdeteksi pada Selasa (15/6/2021). Kepala Desa Jaten, Hargo Satoto, menuturkan kasus berawal dari keluarga salah satu karyawan yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Betul, 94 orang positif Covid-19. Bermula dari keluarga karyawan sakit. Keluarganya itu dites swab ternyata positif Covid-19. Akhirnya perusahaan [berinisiatif] yang di bagian itu [produksi] di tes swab [antigen Covid-19]. Ternyata banyak yang positif,” kata Hargo saat dihubungi Solopos.com, Senin (21/6/2021).

Baca Juga: Bupati Karanganyar Perintahkan Kades di Tawangmangu Awasi Penerapan Prokes Warga

Pelacakan dilakukan secara bertahap hingga akhirnya terdata ada 94 karyawan pabrik sepatu di Jaten, Karanganyar, itu yang terkonfirmasi positif Covid-19. Pabrik tersebut memiliki 1.100 orang karyawan.

Hargo menyampaikan Satgas Penanganan Covid-19 menindaklanjuti hasil tes swab antigen sejumlah karyawan dengan tes swab PCR Covid-19. “Kemarin yang pas di daerah Jumog, Jaten, itu kami tindak lanjuti swab antigen dengan swab PCR Covid-19. Hasilnya juga positif,” tuturnya.

Karyawan Positif Covid-19 Isolasi Mandiri di Rumah

Hargo menyampaikan karyawan yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu tidak mengalami gejala atau orang tanpa gejala (OTG). Mereka menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Colomadu Tertinggi di Karanganyar

“Pegawai pabrik ini dari berbagai daerah. Ada yang dari Jaten, kecamatan lain di Kabupaten Karanganyar, dan ada yang dari Kabupaten Sukoharjo,” ungkapnya.

Dari jumlah itu, Hargo menyampaikan 11 orang karyawan positif Covid-19 menjalani isolasi mandiri di salah satu rumah indekos dekat pabrik sepatu di Jaten, Karanganyar. Hargo memastikan perusahaan memenuhi kebutuhan 11 karyawan itu selama menjalani isolasi mandiri di indekos.

“Mereka indekos di sekitar pabrik. Kalau karyawan lain berangkat dan pulang ke rumah. Sementara ini 11 orang isolasi mandiri di indekos. Perusahaan memenuhi kebutuhan. Sudah lima hari ini sejak kasus pertama muncul,” tuturnya.

Baca Juga: Pikap Angkut Kayu Gelondong Masuk Jurang di Karanganyar, 1 Meninggal

Perusahaan tersebut akan ditutup sementara selama sepuluh hari. Tetapi, Satgas Penanganan Covid-19 tingkat desa masih mengizinkan sejumlah orang dari perusahaan itu masuk untuk keperluan tertentu.

Tracing Semua Karyawan

“Ini lockdown sementara sampai sepuluh hari. Berarti kurang lima hari lagi. Cuma petugas tertentu saja yang tidak bisa libur, kami izinkan masuk. Tetapi seluruh karyawan saat ini diliburkan. Sambil kami selesaikan tracing ke semua karyawan,” jelasnya.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar, Purwati, membenarkan terdapat kasus Covid-19 di Kecamatan Jaten. Tetapi, perempuan berkerudung itu mengaku belum dapat memberikan penjelasan detail.

Baca Juga: Pengakuan Guru di Karanganyar Setelah Divaksin: Siap Melaksanakan PTM, Tapi..

“Kami sedang meminta puskesmas setempat untuk mengecek kasus itu. Kan ini kami baru dapat data angka saja berapa yang terpapar. Nah ini harus ditindaklanjuti untuk data by name dan by address yang terkonfirmasi itu siapa saja. Untuk tindak lanjut langkah kami [pelacakan warga] di Karanganyar,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Industrial Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagnakerkop dan UKM) Kabupaten Karanganyar, Hendro Prayitno, menuturkan sudah berkoordinasi dengan perusahaan tersebut.

Koordinasi mereka berkaitan dengan nasib seluruh karyawan selama perusahaan ditutup sementara waktu. “Sudah libur lima hari lalu, tadi konfirmasi mulai hari ini diliburkan lagi lima hari. Total sepuluh hari. Kami koordinasi dengan manajemen perusahaan terutama tentang pengupahan selama mereka diliburkan karena perusahaan terdampak Covid-19,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya