SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Boyolali (Espos)--Sebanyak 92 Calon haji (Calhaj) yang direncanakan berangkat dari Embarkasi Solo batal berangkat. Calhaj itu dari daerah Jateng 88 orang dan DIY ada empat orang. Calhaj itu tidak berangkat karena meninggal dan sebab lainnya.
“Hingga hari ke-12 ini, khusus untuk Jateng, yang menunda karena berbagai sebab ada 27 orang, batal karena meninggal sebanyak 15 orang dan batal karena sebab lainnya ada 46 orang,” kata pejabat Humas Panitia penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo, Sabtu (23/10).
Bagi Calhaj yang gagal tahun ini, akan diprioritaskan berangkat pada musim depan. Mengenai kekosongan kursi yang ditinggalkan, akan diusahakan diisi oleh jamaah Calhaj yang ada di Kloter berikutnya.
“Kalau jemaah bersedia dipindah ke Kloter depannya dan rela berpisah dengan rombongannya, yang bisa saja itu terjadi,” imbuhnya.
Hal itu terjadi pada Kloter 35 asal Klaten yang berkurang 46 Calhaj karena gagal berangkat. Untuk memenuhi kursi, Kloter itu diisi oleh jemaah asal Kudus sebanyak 42 orang dan Jepara 18 orang, dari Kloter yang berbeda.
“Dipastikan telah terisi dengan jumlah total 378 orang termasuk lima petugas,” lanjut Edi. Hal ini terlihat dari kedatangannya di Asrama Haji Donohudan, Jumat lalu.
Satu meninggal
Satu jemaah Calhaj asal Jepara, Khuzaimah binti Kasmijan meninggal di Mekah pada usia 58 tahun karena sakit. Khuzaimah meninggal pada pukul 08.00 WAS (Waktu Arab Saudi) atau 12.00 WIB.
“Ia dari Kloter dua asal Jepara. Sakitnya apa belum dapat kabar,” tambah Edi.
Hingga kini ada tiga jemaah yang meninggal di Arab Saudi. Angka ini jauh lebih kecil dari tahun sebelumnya yang pada hari ke-12 sudah ada delapan jemaah yang meninggal di Arab Saudi.
m86