SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sri Mulyani, secara simbolis menyerahkan bantuan jaring pengaman sosial kepada anak yang ditinggal orang tuanya gegara Covid-19. Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan di Pendopo Pemkab Klaten, Jumat (24/12/2021). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Sebanyak 912 anak yatim-piatu digelontor bantuan dari Pemkab Klaten senilai Rp1.162.800.000. Bantuan itu diberikan lantaran orang tua mereka meninggal dunia karena terpapar Covid-19.

Penyerahan bantuan dilakukan Bupati Klaten, Sri Mulyani, secara simbolis di Pendopo Pemkab Klaten, Jumat (24/12/2021). Masing-masing anak mendapatkan bantuan Rp1.275.000 yang ditransfer ke rekening mereka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dissos P3AKB) Klaten, M. Nasir, mengatakan dari 912 anak sebanyak 60 anak menjadi yatim-piatu lantaran ditinggal kedua orang tuanya. Sementara 852 anak ada yang ayahnya meninggal dunia karena Covid-19 dan kini dalam pengasuhan ibunya. Ada yang ibunya meninggal dunia karena Covid-19 dan kini dalam pengasuhan ayahnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Air dari Bebeng Kembali Aliri Rumah Warga Lereng Merapi Klaten

Nasir menjelaskan sebelumnya tim dari Dissos P3AKB Klaten sebelumnya melakukan asesmen ke rumah masing-masing anak sekaligus melakukan pendampingan dari aspek sosial dan psikologis. “Pada 1-12 Desember 2021 kemarin kami roadshow ke rumah-rumah anak itu yang tersebar di seluruh kecamatan. Di sana kami berikan pendampingan termasuk diajak permainan dan sebagainya. Kondisi mereka rata-rata saat ini baik,” kata Nasir.

Nasir menjelaskan hingga kini belum ada anak yang ditinggal kedua orang tuanya karena Covid-19 tinggal di panti asuhan. Rata-rata mereka diasuh oleh kerabat lainnya. “Rata-rata yang yatim-piatu sudah ada wali dan dalam pengasuhan yang baik,” jelas dia.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan bantuan itu diberikan kepada anak berusia di bawah 18 tahun yang ditinggal orang tuanya akibat terpapar Covid-19. Dia menjelaskan bantuan itu diberikan sebagai bagian dari jaring pengaman sosial (JPS). “Saya berharap anak-anak tidak lantas putus harapan. Mereka tetap semangat menyongsong hari esok,” jelas dia.

Baca Juga: Capaian Vaksinasi di Klaten 80%, Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Dimulai

Salah satu orang tua, Aan Subandriyo, 40, mengatakan istrinya meninggal dunia gegara terpapar Covid-19 pada Maret 2021 lalu. Saat ini, Aan seorang diri membesarkan ketiga anaknya yang masih sekolah dengan anak pertama duduk dibangku kelas 11 SMA dan anak terakhir duduk dibangku kelas 2 SD.

“Istri saya meninggal dunia pada Maret. Awalnya demam. Dikira panas biasa ternyata terpapar Covid-19. Dua hari dirawat di RSD Bagas Waras Klaten sebelum meninggal dunia. Istri saya punya riwayat sakit darah tinggi dan diabetes,” kata warga Kampung Klaseman, Kelurahan Tonggalan, Kecamatan Klaten Tengah itu.

Selama ini, Aan mengandalkan kebutuhan hidup dari jualan ikan hias keliling sekolah. Lantaran aktivitas pembelajaran tatap muka sempat ditutup, Aan pindah lokasi jualan di Jl. Pramuka tak jauh dari Mapolsek Klaten Kota hingga kini. Aan mengaku ketiga anaknya masing-masing mendapatkan bantuan tersebut. “Rencana mau digunakan untuk kebutuhan hidup dan sekolah,” kata Aan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya