SOLOPOS.COM - ilustrasi (dok)

ilustrasi (dok)

KLATEN–Sebanyak 910 unit rumah di Kecamatan Manisrenggo, Klaten, masuk kategori rumah tidak layak huni (RTLH).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Camat Manisrenggo, Wahyudi Martono, kepada Solopos.com, Sabtu (16/6/2012), mengaku kecolongan atas ambruknya rumah milik Suprih Rahayu, 45, warga Dusun Gadugan, Desa Nangsri pada Selasa (12/6) petang. Dia menyesalkan mengapa rumah tersebut tidak disasar bantuan rehabilitasi RTLH jauh-jauh hari. “Rumah itu berdiri pada lahan yang agak tersembunyi. Ironisnya, rumah gedek itu dikelilingi rumah-rumah yang sudah dibangun secara permanen,” ujar Wahyudi.

Dari hasil survei petugas, ditemukan 910 unit RTLH yang tersebar di 16 desa di Kecamatan Manisrenggo. Namun dia menegaskan hanya rumah yang rusak parah yang akan diprioritaskan mendapat bantuan. Dalam jangka dekat, pihaknya akan mengumpulkan semua kepala desa (kades) dan tokoh masyarakat. Dia meminta semua kades lebih selektif dalam memilih rumah yang akan diprioritaskan mendapatkan bantuan. “Terus terang kami merasa kecolongan.

Kami tidak ingin kecolongan lagi. Semua kades harus selektif. Kalau perlu, kades harus terjun langsung ke rumah-rumah warganya,” papar pria yang akrab disapa Gandung ini.

Wahyudi menjelaskan, saat ini masyarakat setempat masih bergotong-royong membangun kembali rumah Suprih. Komunitas Tanggap Bencana (KTB) Klaten sudah menyalurkan bantuan berupa semen 20 sak, besi dan sejumlah batako senilai sekitar Rp6 juta. “Nanti rumah itu akan dibangun permanen. Luasnya pun lebih besar dari ukuran semula,” tutur Wahyudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya