SOLOPOS.COM - Ilustrasi Covid-19 pada anak-anak (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN — Para orang tua di wilayah Kabupaten Sragen, Jawa Tengah diimbau untuk tidak mengajak anak-anak dan bayi di bawah lima tahun ke pusat-pusat kerumunan, seperti pasar, minimarket, supermarket, atau kerumunan lainnya. Pasalnya, sudah ada 91 anak di Sragen yang terpapar virus corona.

Dari 91 kasus pada anak-anak itu, 10 anak di antaranya kini masih menjalani isolasi mandiri di Technopark Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Imbauan tersebut disampaikan Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) DKK Sragen dr. Sri Subekti mewakili Kepala DKK Sragen dr. Hargiyanto saat ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (26/10/2020).

Bekti, sapaan akrabnya, mengatakan jumlah balita dan anak berumur 0-14 tahun yang terpapar Covid-19 sebanyak 91 orang atau 11,56% dari total kasus Covid-19 di Sragen sebanyak 787 orang per Senin (26/10/2020).

Ekspedisi Mudik 2024

Bekti mengatakan sebanyak 10 anak yang terpapar virus corona dari total 91 kasus anak di Sragen itu masih menjalani isolasi mandiri di Technopark Sragen. Sedangkan sisanya, 81 orang lainnya dinyatakan sembuh.

Jelang Cuti Bersama, Ada Sinyal Objek Wisata Air di Klaten Bakal Buka

"Semua balita dan anak itu semua asimptomatik. Dari 10 orang yang dirawat di Technopark, lima orang di antaranya masih balita. Kalau ada balita yang terpapar Covi-19 maka harus ada pendampingnya, yakni ibunya yang sebelumnya dilakukan swab test. Meskipun ibunya negatif tetap mendampingi tetapi dengan menggunakan alat pelindung diri (APD)," ujar Bekti.

Isolasi

Dia menjelaskan mereka tetap tinggal dalam satu ruangan dan untuk sosialisasinya tetap berbaur dengan warga lain yang terpapar Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri di Technopark.

Dia menerangkan anak balita yang positif virus corona di Sragen tertular dari klaster keluarga, bisa dari ibunya, ayahnya, kakeknya, atau anggota keluarga lain.

Bekti menerangkan sebenarnya daya tahan atau imunitas balita dan anak itu lebih kuat daripada orang dewasa. Kendati demikian, Bekti mengatakan masa isolasi mandiri tetap sama dengan orang dewasa, yakni selama 14 hari karena potensi penularan virus itu terjadi pada kurun waktu 14 hari.

Banyak Nakes di Klaten Kena Corona, Warga Diimbau Tak Takut ke RS & Puskesmas

"Untuk antisipasinya, kami mengimbau lakukan 3M [memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak] secara ketat dan hindari kerumunan, seperti di pasar, mal, supermarket, dan seterusnya," katanya.

Bekti mengatakan imbauan itu disampaikan saat sosialisasi yang dilakukan puskesmas di wilayahya kerja masing-masing. Dia menyampaikan sosialisasi dan imbauan itu terus dilakukan karena masyarakat banyak belum sadar dan masih mengajak anaknya ke pasar atau kerumunan lainnya, termasuk ke tempat hajatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya