Solopos.com, JAKARTA – Klinik aborsi ilegal di Paseban, Senen, Jakarta Pusat, diduga membuang ratusan janin ke septic tank yang kemudian dihancurkan dengan bahan kimia. Aktivitas klinik aborsi tersebut tengah diselidiki polisi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, mengatakan, septictank tersebut ditabuti bahan kimia agar janin yang diaborsi mudah hancur.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Stadion Manahan Solo Siap Jadi Venue Piala Dunia U-20 2021
Janin usia satu hingga dua bulan itu biasanya akan lebih mudah hancur jika bereaksi dengan bahan kimia.
“Waktu kami lakukan pemeriksaan, para janin itu dibuang di septic tank. Caranya dengan menaruh bahan kimia untuk menghancurkan janin-janin itu. Yang paling mudah itu janin satu atau dua bulan tidak terlalu kentara,” terang Kombes Pol Yusri Yunus seperti dilansir Suara.com, Senin (17/2/2020).
Hotman Paris: Meriam Bellina Wanita Terhebat
Polisi telah membongkar septic tank di klinik aborsi tersebut. Hal itu dilakukan guna mengambil barang bukti yang diperlukan.
“Rencana kami lakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan bahwa memang janin-janin itu ada di septic tank tersebut. Kami sudah mengambil sampel,” sambung dia.
Berita Kriminal Terbaru, Klik di Sini!
Polisi membongkar praktik aborsi ilegal di klinik kawasan Paseban, Senen, Jakarta Pusat. Tiga pelaku berinisial MM alias dokter A, RM, dan SI, diamankan.
Serangan Jantung, Ashraf Sinclair Suami BCL Meninggal
Berdasarkan penyelidikan awal, tersangka melakukan praktik aborsi sejak 2018 lalu. Setidaknya ada 1.635 pasien yang ditangani tersangka.
“Sudah ada 1.632 pasien yang dia tangani. Tapi, yang dia aborsi sekitar 903 (janin),” tandasnya.
Masih Bingung? Ini Perbedaan Homeschooling dengan Sekolah Formal