SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL—Sebanyak 90 persen SD di Bantul gagal memenuhi kuota Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini.

Kasi Data dan Informasi, Dinas Pendidikan Dasar (Dikdas) Bantul, Zuwahir, kepada Harian Jogja Senin (18/7) menyatakan, hingga memasuki hari pertama tahun ajaran baru pada Senin (11/7) lalu, hanya 10 persen dari total 378 SD di Bantul yang kuota PPDB-nya terpenuhi. Kebanyakan terdapat di kecamatan dan perkotaan atau merupakan sekolah favorit seperti SD Manunggal Bantul dan SD Bantul Timur. Selebihnya, kata dia, 90 persen sekolah gagal memenuhi kuota.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tiap sekolah rata-rata hanya mampu menerima 70 persen siswa dari kursi yang disediakan. Terutama sekolah-sekolah yang berada di pinggiran seperti Sedayu, Piyungan, Dlingo dan Kretek. Satu kelas standarnya disi 32 siswa.

Ekspedisi Mudik 2024

“Misalnya kuota 17 orang siswa yang masuk hanya 10 orang, kebanyakan 70 persen tidak terpenuhi tiap sekolah. Tapi kalau total semuanya se-Bantul yang kuotanya tidak penuh hampir semua sekolah atau 90 persen,” terangnya.

Menurut Juwahir, ada beberapa hal yang memicu SD di Bantul kekurangan murid. Pertama jumlah anak usia sekolah untuk tahun ini hanya 9.000 lebih dibanding tahun lalu hingga 10.000 lebih. Ditambah banyak calon siswa SD yang pindah mengikuti orang tuanya ke luar kota. Sementara kuota atau daya tampung siswa dari seluruh SD pada tahun ini sebanyak 11.000 lebih atau melebihi jumlah anak usia sekolah. Menurut Juwahir kekurangan urid memang kerap terjadi saban tahun namun jumlahnya tak sebanyak tahun ini.(Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya