SOLOPOS.COM - Patok pembangunan tol Solo-Jogja terpasang di salah satu pekarangan warga Dukuh Klinggen, Desa Guwokajen, Sawit, Boyolali, Senin (26/7/2021). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos com, BOYOLALI–Jalur Tol Solo-Yogyakarta akan melewati beberapa lokasi di Kabupaten Boyolali.

Sesuai Penetapan Lokasi (Penlok) Gubernur, Jalur Tol Solo-Yogyakarta akan melewati dua kecamatan, yakni Banyudono dan Sawit.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Di Kecamatan Banyudono, jalur tol akan melewati desa-desa meliputi Banyudono, Sambon, Kuwiran, Batan, dan Jembungan. Sedangkan di Kecamatan Sawit meliputi Desa Guwokajen, Bendosari, Jatirejo, dan Kateguhan.

“90% lebih sudah pembebasan lahan. Hanya kurang di daerah Kateguhan,” ucap Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam (PSDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Boyolali, Yogi Hardianto, kepada Solopos.com, Senin (29/8/2022).

Menurut Yogi, daerah-daerah yang belum dibebaskan untuk jalur tol berkaitan dengan jenis tanahnya. “Biasanya yang kas desa, wakaf, makam, masjid itu terakhir. Karena administratifnya cukup lama,” ucap dia.

Yogi mencontohkan wilayah yang cukup lama pembebasan lahannya berada di Desa Kateguhan. Desa tersebut terdapat beberapa lahan berjenis kas desa.

“Kateguhan itu ada tanah kas desa, SMPN 1 Kateguhan, dia [tanah itu] kena trase jalannya. Sehingga untuk pembebasan tanah ada peraturan tersendiri yang mengatur tata cara penggantian tanah kas desa,” ucap Yovi.

Yovi mengatakan selain jenis tanah permakaman dan bangunan peribadatan yang berstatus tanah wakaf juga cukup lama dalam pembebasan lahannya.

“Kateguhan ada masjid, dan makam di Kateguhan. Kalau makam kan harus disosialisasikan kepada ahli warisnya dulu. Proses pemindahannya seperti apa, tanah ganti nya dimana,” ucap dia.

Ia menjelaskan tidak ada masalah untuk pembebasan lahan milik perorangan. Karena masyarakat lebih kooperatif dan mudah dibandingkan dengan tanah kas desa dan semacamnya.

Dari hasil keterangan Yogi, warga yang memiliki sisa lahan kurang dari 100 meter dari trase, lahan tersebut juga ikut dibebaskan.

“Dan untuk yang sisa lahannya kurang dari dari 100 meter dari trase itu ikut dibebaskan. Misalnya bidangnya seluas 2000 meter persegi, yang kena 1950 meter persegi, nah yang 50 meter ikut dibebaskan,” ucap dia.

Saat disinggung soal anggaran, pihak DPUPR mengatakan hal tersebut menjadi kewenangan pusat.

Pembangunan Jalur Tol Solo-Yogyakarta berjarak sepanjang 96,574 kilometer. Dibagi menjadi tiga sesi, Boyolali masuk di sesi I, yaitu pada proyek pengerjaan Jalan Tol Solo-Purwomartani sejauh 42,375 kilometer dengan target operasi 2024.

Dari rilis akun Youtube PUPR BPJT, Tol Solo-Yogyakarta resmi digarap setelah peletakan batu pertama pada Desember 2020.

Seksi I Solo-Purwomartani progres konstruksi mencapai 20,72%. Untuk seksi I paket 1.1 pembangunan Solo-Klaten mencapai progress 38,93%, di update pada (30/6/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya