SOLOPOS.COM - Seorang petugas kesehatan DKK Sragen mengambil sample darah pada salah satu pedagang di Klinik Kesehatan Pasar Bunder Sragen, Selasa (12/5/2020). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN – Sebanyak 90 pedagang dan kuli panggul di Sragen menjalani rapid test terkait Covid-19, Selasa (12/5/2020). Mereka adalah pedagang dan kuli panggul dari dua pasar tradisional, Pasar Bunder dan Pasar Gondang Sragen.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Tatag Prabawanto mendapat laporan bila hasil rapid test di dua pasar tradisional tersebut non-reaktif atau negatif semua.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Yang diambil sampel darahnya di Pasar Gondang ada 46 orang, sedangkan di Pasar Bunder Sragen ada 44 orang,” katanya kepada Solopos.com.

Petugas kesehatan mengenakan alat pelindung diri (APD) mengambil sampel darah dari 44 pedagang dan kuli panggul di Pasar Bunder Sragen. Rapid test terkait Covid-19 itu juga dilakukan kepada 46 pedagang dan kuli panggul di Pasar Gondang Sragen.

Sampel darah itu kemudian dibawa ke laboratorium kesehatan daerah (labkesda) DKK Sragen. Selanjutnya sampel diuji cepat atau rapid test dengan menggunakan cairan laboaratorium reagent sehingga hasilnya dipercaya 90% akurat untuk mendeteksi virus corona.

Video Viral Sitkom Bajaj Bajuri 2002 Bahas Virus Corona, Cek Faktanya!

Cerita Pedagang

Minto, 50, seorang kuli panggul asal Ngadirejo, Karangmalang, Sragen, menjadi salah satu peserta tes cepat massal tersebut. Darah segar dari tubuhnya diambil sebanyak 5 cc untuk prosedur rapid test. Dia mengaku mengikuti rapid test atas keinginan sendiri.

“Darah saya diambil atas keinginan saya sendiri. Daerah itu diambil untuk dites ada corona-nya atau tidak. Dites ini biar sehat. Saya mendaftar ke Pak Lurah pasar. Ada empat kuli gendong lainnya yang ikut tes itu bersama saya,” ujar Minto.

Mami, 43, pedagang buah asal Bedowo, Jetak, Sidoharjo, Sragen, juga menjalani rapid test seperti Minto. Dia berharap hasilnya negatif.

Dia berpendapat semestinya semua pedagang di Pasar Bunder diperiksa karena mereka berinteraksi dengan banyak orang yang tidak diketahui riwayat perjalanannya.

“Jatahnya memang hanya maksimal 50 orang. Maunya semua pedagang bisa diperiksa. Padahal jumlah pedagang di Pasar Bunder ini di atas 2.000 orang. Kemarin, banyak yang mendaftar saat kami keliling sosialisasi rapid test ini,” ujar Sugino, Lurah Pasar Bunder Sragen, saat berbincang dengan Solopos.com menanggapi keinginan pedagang itu.

Email Kemenkes Terkait Pemeriksaan Covid-19 Dipastikan Hoaks, Ini Faktanya!

Rapid Test

Ada 10 petugas kesehatan yang terlibat dalam rapid test pedagang dan kuli panggul di Sragen itu. Yakni enam orang dari Puskesmas Sragen Kota dan empat orang dari Labkesda DKK Sragen. Satu unit rapid test itu harganya Rp325.000.

“Cukup mahal memang tetapi akurasinya tinggi bisa sampai 90% karena hasil per gram dan persentase kandung darahnya bisa diketahui. Kalau reaktif akan ditindaklanjuti dengan pengambilan swab. Hasilnya sore nanti sudah bisa diketahui,” ujar Bidan Puskesmas Sragen Kota Rita Herdiati.

Kepala DKK Sragen Hargiyanto menyaksikan langsung pelaksanaan rapid test tersebut. Ia sengaja melakukan rapid test di Pasar Bunder dan Pasar Gondang itu untuk screening acak dalam deteksi dini virus corona pada pedagang.

Targetnya memang maksimal 50 orang per pasar. Rapid test itu akan dilanjutkan Rabu (13/5/2020) pagi terhadap pedagang keliling. “Pasar itu kan rawan persebaran Covid-19 karena ada potensi orang tanpa gejala (OTG) masuk pasar sehingga bisa menularkan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya