SOLOPOS.COM - Pasar Gemolong Sragen. (Google Street View)

Solopos.com, SRAGEN – Sekitar 90 orang yang berada di kompleks Pasar Gemolong tiba-tiba diminta mengikuti rapid test. Tes cepat terkait Covid-19 itu diselenggarakan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen di pasar tradisional setempat, Selasa (2/6/2020).

Rapid test tersebut dipantau langsung Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Selain para pedagang, orang yang diminta menjalani rapid test adalah pengunjung. Ada juga pengayuh becak, tukang ojek pangkalan, dan petugas pasar di bawah naungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen yang ikut tes cepat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Rapid test dadakan di Pasar Gemolong Sragen itu membuat sejumlah orang kaget. Pasalnya mereka tidak menerima pemberitahuan apapun sebelumnya.

“Sebelumnya tidak ada pemberitahuan. Sempat kaget juga tiba-tiba saya dipanggil untuk diambil darahnya. Rasanya sedikit sakit waktu jarum suntik menembus kulit. Seperti digigit semut. Tapi, setelah itu sudah tidak terasa sakitnya,” papar Wiratmini, 65, pedagang pakaian asal Kampung/Kelurahan/Kecamatan Gemolong, RT 3B, saat ditemui Solopos.com di lokasi.

Pemilik Toko Bangunan di Karanganom Klaten Positif Covid-19

Lurah Pasar Gemolong, Harjono, mengatakan ada 1.075 pedagang yang mengantongi surat izin berjualan dan sekitar 200 pedagang oprokan atau tidak berizin. Para pedagang Pasar Gemolong tidak hanya berasal dari Sragen tetapi juga dari kabupaten tetangga seperti Karanganyar, Boyolali hingga Grobogan.

Harjono menambahkan pedagang dari luar Sragen menjadi prioritas mengikuti rapid test di Pasar Gemolong kali ini.

“Khusus pedagang yang berasal dari luar Sragen kami prioritaskan menjalani rapid test. Namun, kami tidak memberi tahu mereka. Sisanya kami pilih secara acak,” jelas Harjono.

2 Pasien Baru Covid-19 Wonogiri: ABK Pelni dan Alumnus Pondok Temboro Magetan

Pencegahan Covid-19

Sebelum rapid test massal digelar, sejumlah protokol kesehatan sudah dijalankan di kompleks Pasar Gemolong Sragen. Enam pintu masuk pasar sudah dilengkapi wastafel untuk mencuci tangan.

Sejumlah pedagang juga berinisiatif memasang sendiri tempat cuci tangan di dekat kios atau los mereka. Semua pedagang dan pengunjung pasar diwajibkan mengenakan masker.

Pengelola pasar tidak sungkan meminta pedagang atau pengunjung pulang dari pasar bila kedapatan tidak memakai masker.

“Terkadang masih ada yang ngeyel. Dia mengaku lupa tidak memakai masker. Waktu kami suruh pulang ambil dulu tidak mau. Alasannya dia dalam kondisi sehat. Namanya menghadapi banyak orang, tetap saja ada yang ngeyel. Kalau kami masih punya stok masker tentu kami beri, kalau masker habis kami minta dia pakai kain atau apapun untuk menutup mulut dan hidung,” papar Harjono.

Tepergok Mencuri, Maling di Plupuh Sragen Babak Belur Dihajar Massa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya