SOLOPOS.COM - Pohon tumbang menimpa rumah warga di Desa Juwok, Mondokan, Sragen, Jumat (14/2/2020). (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN -- Sebanyak 140 pohon tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang di Kecamatan Mondokan, Sragen, Jumat (14/2/2020) pukul 14.30 WIB. Selain itu, 89 rumah dan satu gedung pendidikan anak usia dini (PAUD) dilaporkan rusak.

Dampak bencana alam tersebut baru terkondisikan pada pukul 19.00 WIB dengan kerugian material diperkirakan mencapai Rp38,5 juta. Tidak korban jiwa maupun luka akibat kejadian ini.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen Sugeng Priyono kepada Solopos.com, Jumat malam, mengungkapkan jangkauan yang cukup jauh antara Sragen kota dan Mondokan mengakibatkan laporan baru diterima BPBD pada pukul 16.40 WIB.

Agenda Presiden Jokowi 14-15 Februari di Jogja Hingga Wonogiri

Sugeng mengatakan hujan cukup deras mengguyur wilayah Sragen dan wilayah Utara Bengawan Solo disertai angin kencang.

“Di Desa Juwok dan Jekani, Mondokan, yang terkena dampak paling parah. Di Desa Juwok banyak rumah tertimpa pohon, seperti di Dukuh Kedungpring RT 001, 009, dan 011. Di Jekani ada PAUD dan beberapa rumah juga tertimpa pohon,” ujar Sugeng.

Sugeng mengatakan pohon tumbang paling banyak di Desa Juwok, Mondokan. Sugeng mencontohkan di Dukuh Seru RT 020, Juwok, tercatat ada 92 pohon tumbang dan enam rumah rusak ringan.

Bawa Mobil Hello Kity, Residivis di Sragen Kejar-Kejaran Tabrak Calya Polisi

Kemudian di Dukuh Klayu, Jekani, ada 73 rumah yang rusak akibat angin kencang itu. Demikian pula di Dukuh Kedungpring, Juwok, ada 32 pohon tumbang dan tiga rumah tertimpa pohon.

Pohon tumbang lainnya menyebar di wilayah Juwok dan Jekani. Sementara wilayah Sukodono ada tiga pohon tumbang di wilayah Desa Baleharjo.

Sugeng menjelaskan akibat bencana alam itu aktivitas warga menjadi terganggu. Tim BPBD dan sukarelawan SAR lainnya datang ke lokasi untuk evakuasi dengan prioritas pohon yang melintang di jalan supaya tidak menganggu lalu lintas warga.

3 Proyek Infrastruktur Sragen 2019 Dilaporkan ke Kejari, Apa Masalahnya?

Gangguan lainnya berupa aliran listrik yang padam. "Setelah evakuasi pohon yang tumbang melintang jalan, fokus kedua pada pohon yang menimpa rumah warga," katanya.

Dia mengatakan luasnya cakupan bencana alam menjadi kendala tersendiri disertai guyuran hujan yang belum reda plus penerangan yang kurang karena listrik padam. Dia menjelaskan semua kendala itu bisa teratasi dengan kekompakan sukarelawan SAR.

Stadion Manahan Solo Diresmikan Presiden Jokowi Sabtu (15/2/2020) Malam, Nantikan Keseruannya!

Untuk antisipasi pohon tumbang, Sugeng mengimbau warga memangkas ranting pohon agar beban pohon berkurang saat terjadi angin kencang.

"Ada banyak pihak yang terlibat dalam evakuasi, tim reaksi cepat BPBD, TNI, Polri, perangkat kecamatan, PMI, PSC, perangkat desa, warga, dan puluhan sukarelawan dari 10 organisasi SAR kemanusiaan," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya