SOLOPOS.COM - Sejumlah patok kayu terpasang di ruas jalan Plupuh-Sangiran, tepatnya di Dukuh Cengklik, Desa Bukuran, Kalijambe, Sragen, Rabu (19/2/2020). (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN -- Kabar gembira bagi warga yang kerap melintas jalan Bukuran-Krikilan di Kalijambe, Sragen. Tak lama lagi, jalur wisata antardua kecamatan yakni Plupuh dan Kalijambe di lokasi itu bakal diperbaiki.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sragen mengalokasikan anggaran Rp920 juta dari APBD Perubahan 2020 untuk memperbaiki jalan ambles di jalur Bukuran-Krikilan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Total panjang jalan yang akan diperbaiki itu 150 meter. Namun, kami hanya akan memperbaiki di titik-titik yang ambles, terutama di tepi saluran irigasi dan sungai itu. Fokusnya ke titik yang parah-parah saja, kalau masih baik yang tidak diperbaiki,” jelas Kepala DPUPR Sragen, Marija, kepada Solopos.com, Selasa (23/6/2020).

Mantap! Kontraktor Turki Berminat Garap Proyek Ibu Kota Baru

Marija mengakui jalan Bukuran-Krikilan tersebut ambles karena faktor tanah gerak. Atas dasar itu, jalan itu akan dibangun dengan konstruksi beton bertulang.

Tidak hanya di jalan Bukuran-Krikilan, DPUPR juga berencana memperbaiki jalan penghubung Museum Manusia Purba Klaster Krikilan dengan Museum Manusia Purba Klaster Dayu di Gondangrejo, Karanganyar, yang rusak sepanjang sekitar 500 meter.

“Untuk jalan penghubung Klaster Krikilan dan Klaster Dayu dianggarkan Rp800 juta dari APBD Perubahan 2020. Pembangunan jalan itu mendukung pengembangan pariwisata di dua klaster itu,” jelas Marija.

Jalanan Klaten Mulai Ramai, Pedagang Angkringan Bisa Senyum Lagi

Berdasarkan pengamatan Solopos.com, kerusakan jalan Bukuran-Krikilan itu makin parah seiring datangnya musim hujan akhir 2019 hingga awal 2020.

Pergerakan Tanah

Kerusakan jalan itu dipicu pergerakan tanah yang membuat permukaan jalan itu menjadi retak dan bergelombang. Retakan permukaan jalan Bukuran-Kalijambe terletak di banyak titik.

Retakan jalan paling banyak ditemukan di Dukuh Cengklik, Desa Bukuran. Retakan jalan itu tidak jarang memakan korban. Cukup banyak pengendara sepeda motor yang terjatuh akibat roda bagian depan terperosok pada retakan jalan.

Lantaran menelan banyak korban, warga setempat berinisiatif memasang patok bambu pada retakan jalan itu. Setidaknya terdapat enam patok yang dipasang warga di jalur Bukuran-Kalijambe.

Panitia PPDB di Sragen Temukan Nama Ketua RT di SKD Tak Sesuai

Bagian atas patok itu terdapat karung warna putih. Warga tidak bermaksud memblokade jalan dengan memasang patok bambu itu.

Warga hanya ingin memberi tanda bahaya bagi pengendara motor supaya lebih berhati-hati karena ada banyak retakan di permukaan jalan.

Jalan Bukuran-Krikilan yang menjadi bagian dari jalan Plupuh-Kalijambe kali terakhir diperbaiki sekitar 2011. Permukaan jalan kabupaten itu sebetulnya sudah dicor beton.

Namun, faktor pergerakan tanah memicu terjadinya retakan di permukaan jalan.

Pergerakan tanah itu juga memicu permukaan jalan bergelombang. Terdapat permukaan jalan yang cukup miring hingga membahayakan pengguna jalan.

Penunjang Pariwisata

Kepala Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Widodo, mengaku banyak mendapat keluhan dari pengguna jalan, terutama wisatawan terkait kerusakan jalan Plupuh-Sangiran.

Menurutnya, jalan itu merupakan milik Kabupaten Sragen sehingga kewenangan untuk memperbaiki jalan itu adalah Pemkab Sragen.

"Dalam setiap forum pertemuan, saya berulang kali mengusulkan supaya ada perbaikan infrastruktur khususnya jalan kabupaten sebagai penunjang pariwisata di Situs Sangiran,” bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya