SOLOPOS.COM - Gunung Kemukus Sragen (Dok/JIBI/Solopos)

Prostitusi Gunung Kemukus mendapat sorotan banyak pihak.

Solopos.com, SRAGEN — Sembilan pekerja seks komersial (PSK) di Objek Wisata Religi Gunung Kemukus positif mengidap HIV.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sragen sudah menggelar voluntary counseling and testing (VCT) untuk 65 PSK di Objek Wisata Religi Gunung Kemukus pada Kamis (15/9/2016) lalu. (Baca: 50% PSK Idap Penyakit Kelamin)

VCT digelar untuk mengetahui apakah ada PSK yang terjangkit HIV. Hasil dari VCT baru diketahui Senin (19/9) lantaran harus melalui uji laboratorium.

“Sembilan dari 65 WPS [wanita pekerja seks] itu positif HIV. Rencana kami akan mengadakan konseling dengan melibatkan petugas kesehatan dalam waktu dekat,” jelas Ketua Program KPA Sragen Wahyudi kepada Solopos.com, Senin.

Konseling kepada sembilan PSK itu dilakukan untuk mencegah penularan baru HIV kepada para pelanggan. Setelah diketahui positif HIV, PSK tersebut diharapkan bisa menghentikan kebiasaan seks bebas. (Baca: Prostitusi Kemukus Ditutup)

Mereka disarankan beralih ke pekerjaan lain supaya tidak menularkan HIV kepada orang lain. “Seandainya dia keberatan dengan saran kami, kami meminta dia bisa memproteksi diri dan pasangannya saat berhubungan seksual. Caranya dengan menggunakan kondom sebagai pengaman,” jelas Wahyudi.

Wahyudi mengakui kesadaran para PSK untuk mengikuti VCT masih rendah. Mereka umumnya belum menyadari adanya risiko tinggi dari pekerjaan yang dijalani. (Baca: Kemukus Wisata Religi)

“Mereka itu baru tahu jika sudah mengidap HIV setelah ikut VCT. Mereka tidak tahu sudah berapa lama terjangkit virus itu,” terang Wahyudi.

Diberitakan sebelumnya, KPA Sragen juga menggelar tes infeksi menular seksual (IMS) yang menjadi pintu utama penularan HIV/AIDS pada Kamis lalu.

Tes IMS itu diikuiti 58 PSK di Objek Wisata Gunung Kemukus. Hasilnya, 50% dari 58 PSK itu positif mengidap penyakit kelamin. IMS bisa langsung terdeteksi setelah tim memeriksa organ reproduksi dari para PSK. Meski belum tentu mengidap HIV, kata Wahyudi, IMS justru memiliki efek yang lebih ganas.

Jika penderita IMS itu berhubungan seks dengan cara bergonta-ganti pasangan, penyakit kelamin itu akan mudah menular kepada pasangannya.

”Justru efek dari IMS itu lebih ganas daripada HIV. Kalau HIV masih bisa sehat meski virusnya tidak bisa hilang. Kalau IMS itu penyakit kelamin. Walau sudah diobati jika sudah stadium tinggi penularannya lebih ganas,” jelas Wahyudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya