SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, memberi keterangan kepada wartawan mengenai rencana vaksinasi terhadap kolompok usia enam hingga 11 tahun di Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri, Selasa (21/12/2021). (Solopos/ Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Sasaran vaksinasi kelompok usia enam hingga 11 tahun di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah tercatat 83.364 anak yang hampir seluruhnya siswa SD/MI.

Vaksinasi terhadap mereka menggunakan vaksin Sinovac dimulai pekan ini atau masa libur akhir semester I. Pelaksanaannya di sekolah-sekolah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bupati yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wonogiri, Joko Sutopo, saat ditemui wartawan di Sekretariat Daerah (Setda), Selasa (21/12/2021), menyampaikan vaksinasi terhadap sasaran anak akan dilaksanakan berbasis sekolah.

Tim vaksinator bakal mendatangi sekolah-sekolah sesuai jadwal. Dalam satu hari tim bisa mendatangi beberapa sekolah. Strategi tersebut untuk meminimalisasi mobilisasi anak-anak.

“Mobilisasi anak-anak di sekolah akan lebih terkendali dari pada jika vaksinasinya dipusatkan di kantor kecamatan seperti vaksinasi sasaran dewasa sebelumnya,” kata lelaki yang akrab disapa Jekek itu.

Dia melanjutkan vaksinasi dosis I akan dilakukan dua tahap. Tahap I vaksinasi terhadap siswa kelas III, IV, dan VI SD/MI. Sebulan berikutnya penyuntikan menyasar siswa kelas I, II, dan V SD/MI.

Penyuntikan tahap II menunggu waktu sebulan karena siswa kelas I, II, dan V SD/MI belum lama ini menjalani imunisasi difteri tetanus (DT) untuk mencegah penyakit difteri, tetanus, dan batuk rejan (pertusis). Imunisasi DT dilaksanakan saat pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) 2021 oleh pemerintah pusat.

Baca Juga: Bupati Wonogiri: Inovasi Harus Bisa Diaplikasikan 

“Dari sisi medis, anak yang sudah diimunisasi DT bisa divaksinasi Covid-19 sebulan setelahnya,” ujar Bupati.

Setelah vaksinasi dosis I tahap II selesai, beberapa hari kemudian dilaksanakan vaksinasi dosis II kepada sasaran siswa kelas III, IV, dan VI. Lalu 28 hari berikutnya tim menggelar vaksinasi dosis II bagi siswa kelas I, II, dan V.

Hal itu berarti tim vaksinator harus bolak balik ke sekolah. Bupati meyakini sumber daya manusia (SDM) mencukupi untuk mengkaver vaksinasi di sekolah-sekolah mengingat jumlah sasaran tidak terlalu banyak.

“Tim vaksinator kami ada lebih dari 300 orang. Mereka tersebar di seluruh wilayah. Itu belum termasuk yang dari polisi dan TNI. Mereka bisa mengkaver vaksinasi terhadap anak di wilayah masing-masing,” ulas Bupati.

Sebenarnya, sambung dia, jika tidak menunggu waktu sebulan karena sebagian sasaran mendapat imunisasi DT, vaksinasi dosis I bisa diselesaikan dalam waktu lebih kurang sepekan. Berdasar pengalaman vaksinasi sasaran orang dewasa sebelumnya, cakupan vaksinasi mencapai lebih kurang 13.000 orang/hari.

Baca Juga: SMKN 1 Bulukerto Wonogiri Jadi Binaan Daihatsu 

“Sekolah dan madrasah sudah diminta memberi sosialisasi kepada orang tua agar memberi pemahaman kepada anak mengenai pentingnya vaksinasi Covid-19. Jika paham anak akan bersedia divaksinasi tanpa paksaan,” ulas Bupati.

Dia menambahkan, sebagian kecil sasaran belum bersekolah. Tim vaksinator akan menyisir mereka setelah selesai memvaksinasi anak yang sudah bersekolah.

Terpisah, Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SD Wonogiri, Mahmud Yunus, menyambut baik vaksinasi terhadap siswa SD. Pihaknya tinggal menunggu realisasinya.

Menurut dia, vaksinasi memang lebih baik dilakukan di sekolah daripada dipusatkan di kantor kecamatan atau tempat lainnya seperti vaksinasi orang dewasa sebelumnya. Dengan begitu sekolah bisa mengondisikan anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya