SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI — Sebanyak 80.139 keluarga di Boyolali berada di zona rawan bencana puting beliung dan angin kencang. Sementara itu, memasuki pergantian musim, masyarakat diimbau mewaspadai berbagai bencana alam seperti puting beliung, banjir, dan tanah longsor.

Berdasarkan data peta rawan bencana 2018 Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, ancaman puting beliung dan angin kencang berada di hampir semua kecamatan, kecuali Ngemplak dan Nogosari.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Wilayah rawan bencana angin tersebut dihuni 80.139 keluarga. Paling banyak berada di wilayah Kecamatan Andong dengan jumlah 14.962 keluarga yang tersebar di 16 desa atau seluruh desa di kecamatan tersebut, disusul Kecamatan Musuk dengan 12.192 keluarga di 15 desa dari total 20 desa.

Wilayah Sambi juga termasuk tinggi ancaman bencana ini karena dari 13.694 keluarga di 16 desa, sebanyak 11.727 kk di antaranya berada di wilayah rawan angin kencang.

Sementara itu, dua kecamatan lain yakni Selo dan Simo juga terdapat keluarga yang cukup banyak di wilayah rawan bencana. Di Kecamatan Selo ada 7.807 keluarga di semua atau 10 desa. Sedangkan di Simo ada 7.027 keluarga di semua atau 13 desa.

Sementara itu, dua kecamatan yang tidak masuk dalam peta rawan bencana angin di Boyolali adalah Ngemplak dan Nogosari. Namun bukan berarti wilayah ini terbebas dari bencana angin.

Pada Jumat (7/12/2018) pekan lalu, di Nogosari terjadi puting beliung. Atap sejumlah rumah milik warga di Dusun/Desa Bendo rusak diterjang puting beliung yang disertai hujan.

Bahkan pohon jati tumbang menimpa rumah di desa itu dan mengakibatkan salah satu penghuni mengalami luka tertimpa reruntuhan rumah saat dia akan menyelamatkan diri.

Sementara itu, Kepala BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo, mengimbau masyarakat mewaspadai kerawanan bencana di daerah masing-masing. Menurutnya, ada beberapa desa yang temasuk dalam wilayah rawan beberapa bencana sekaligus.

“Kami mengimbau agar masyarakat waspada terhadap bencana yang mungkin terjadi di wilayah masing-masing,” ujarnya, Sabtu (8/12/2018).

Sinung juga mengimbau masyarakat tenang saat menghadapi bencana dan segera melapor kepada perangkat desa atau pihak berwenang agar segera mendapat respons.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya