SOLOPOS.COM - Para pembicara dalam media workshop Stretch Mark pada Kulit yang digelar Gly Derm, Kamis (6/12/2012) di House of Balcony Plaza Ambarrukmo. (Holly Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)


Para pembicara dalam media workshop Stretch Mark pada Kulit yang digelar Gly Derm, Kamis (6/12/2012) di House of Balcony Plaza Ambarrukmo. (Holly Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

JOGJA—Stretch mark menjadi masalah nomor satu yang dialami wanita di dunia. Jutaan perempuan di dunia ini masih menganggap sepele masalah gangguan kulit ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Stretch mark merupakan kerusakan pada lapisan kedua dermis. Kerusakan kulit ini berupa garis-garis tipis yang bervariasi,” kata dokter spesialis Dermatology dan Venerologist Amaranila Lalita Drijono dalam media workshop Stretch Mark pada Kulit yang digelar Gly Derm, Kamis (6/12/2012) di House of Balcony, Plaza Ambarrukmo.

Amaranila mengatakan stretch mark umumnya berada di bagian tubuh yang terlihat. Sehingga kerusakan kulit ini masih belum menjadi prioritas. “Perempuan lebih memprioritaskan kecantikan yang terlihat, karena stretch mark berada di dalam, jadi masih dinomor duakan,” jelasnya.

Pendiri klinik perempuan pertama di Indonesia, Rumah Puan, ini mengatakan gangguan kulit ini tak hanya terjadi pada wanita hamil saja. Tetapi juga bisa terjadi pada orang biasa dan laki-laki, khususnya remaja yang mengalami pertumbuhan sangat cepat.

Amaranila membeberkan 80% perempuan Indonesia mengalami stretch mark. “Belum ada penelitian tentang gangguan kulit ini. Tapi perempuan yang mengalami stretch mark ini cukup banyak. Memang penyumbang terbesar karena hormon kehamilan,” tandas dia. Holy Kartika N.S

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya