SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Antara)

SOLO – Berdasarkan hasil penelitian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), 80% guru di Indonesia pada 2011 menggunakan hukuman badan atau melakukan kekerasan verbal terhadap anak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal tersebut disampaikan Dosen Universitas Kristen (UKI) Jakarta, Fajar S Roekminto, saat menjadi pembicara dalam seminar pendidikan bertema Efektivitas Pendampingan Orangtua dan Huru dalam Perkembangan Proses Belajar Anak yang diselenggarakan di Pendhapi Gede Balaikota Solo, Sabtu (8/9/2012).

Fajar memaparkan kekerasan verbal itu meliputi berbagai jenis, antara lain umpatan atau penghinaan, penolakan, ancaman fisik, mengkambinghitamkan, sarkastik dan saat anak melihat orangtua bertengkar. Sedangkan dampak yang akan dialami anak setelah melakukan perlakuan kekerasan verbal itu dapat membuat anak menjadi kehilangan harga diri dan kebanggaan diri. “Anak yang sering mengalami kekerasan verbal dalam jangka panjang berpotensi menjadi korban kekerasan di kemudian hari,” paparnya.

Lebih lanjut Fajar menjelaskan dampak selain itu bisa menyebabkan anak menjadi pribadi yang keras serta cenderung kasar, suka merusak dan mencelakai diri sendiri, serta berpotensi menjadi anak yang pemurung. “Anak bisa melampiaskannya dengan bentuk memaki, mengumpat, bullying dan jadi inferior,” jelasnya.

Kemudian agar orangtua dan guru dapat mendampingi anak tanpa melakukan kekerasan verbal, Fajar menjelaskan hal itu dapat dilakukan dengan metode BERPIKIR, yaitu Berusaha mengenali perasaan sendiri, Empati kepada anak, Rasakan bagaimana perasaan anak, Pergunakan kalimat yang bersifat humoris, Intergrasikan perasaan cinta dengan amarah dalam pikiran, Kenali tubuh pada saat marah, Izinkan telinga untuk mendengar suara anak dan Rajin mencari informasi mengenai mendidik anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya