Solopos.com, KLATEN -- Delapan warga di satu RW Desa Rejoso, Kecamatan Jogonalan, Klaten, terkonfirmasi positif Covid-19. Sebelumnya para warga itu mengikuti kegiatan piknik sepeda santai (gowes) di wilayah Kopeng, Boyolali, pada 9 April 2021.
Mereka menumpang satu mobil. Munculnya klaster piknik gowes itu menambah jumlah klaster penularan Covid-19. Sebelumnya, jumlah kasus Covid-19 Klaten meningkat akibat kontak erat dalam satu kelompok hingga bermunculan klaster-klaster.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Sebanyak delapan warga dalam satu wilayah RW Desa Rejoso, Jogonalan, Klaten, yang terkonfirmasi positif Covid-19 sudah hampir dua pekan menjalani isolasi mandiri.
Baca Juga: Covid-19 Klaten: Sehari Tambah 60 Kasus Positif, 1 Warga Polanharjo Meninggal
Camat Jogonalan, Klaten, Sutopo, mengatakan kasus Covid-19 di Desa Rejoso itu bermula dari kegiatan sepeda santai alias gowes dilanjutkan piknik ke wilayah Kopeng, Boyolali, pada 9 April 2021. Mereka menumpang satu mobil.
Pada 11 April 2021, ada warga yang merasakan gejala tidak enak badan. Warga tersebut lantas melakukan tes antigen ke salah satu klinik dan terkonfirmasi positif Covid-19. Pelacakan kontak erat lantas dilakukan dan sejumlah warga lainnya menjalani tes PCR dengan hasil positif Covid-19.
Jumlah total warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 menjadi delapan orang. Mereka seluruhnya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing dan berakhir pada Selasa (27/4/2021).
Baca Juga: Cegah Klaster Tarawih di Klaten, Warga Panas dan Batuk Jangan ke Masjid
Zona Merah Covid-19 Klaten
“Besok pagi [Selasa] waktu isolasi mandiri sudah selesai dan semua warga yang bersangkutan semua dalam keadaan sehat-sehat,” kata Sutopo saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (26/4/2021).
Sutopo tak menampik ada lonjakan kasus Covid-19 di Rejoso, Jogonalan, Klaten, itu membuat desa setempat disebut-sebut masuk kategori risiko tinggi atau zona merah persebaran Covid-19 dalam website Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Rejoso menjadi satu-satunya desa di Klaten yang masuk kategori risiko tinggi. Terkait itu, Sutopo mengatakan sudah ada klarifikasi ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng. Sutopo menegaskan Rejoso tak masuk dalam kategori zona risiko tinggi alias merah.
Baca Juga: Pulang Dari Perantauan, Warga Kebon Bayat Klaten Positif Covid-19
“Data yang dilaporkan ke provinsi salah. Setelah ada kroscek dari provinsi ke Jogonalan, sudah diluruskan, Desa Rejoso bukan zona merah tetapi yang benar zona kuning. Besok pada 27 April Desa Rejoso sudah aman menjadi zona hijau,” kata Sutopo.
Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan dalam website Jateng Desa Rejoso disebut masuk kategori zona merah atau risiko tinggi. Soal klaster piknik, Ronny juga menjelaskan di desa tersebut ada sejumlah warga yang terkonfirmasi positif setelah kegiatan piknik.
“Warga sudah mulai isolasi dan sebagainya,” kata Ronny.