SOLOPOS.COM - Pemberian Anugerah Tanda Kehormatan (Setkab.go.id)

Inilah delapan tokoh penerima Anugerah Tanda Kehormatan dari Presiden Jokowi.

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan Tanda Kehormatan Republik Indonesia kepada delapan tokoh masyarakat, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (15/8/2017) siang. Berikut profil singkat penerima Tanda Kehormatan dari Presiden Jokowi seperti dilansir Setkab.go.id:

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

K.H. Hasyim Muzadi (Alm), Penerima Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra Adipradana

K.H. Hasyim Muzadi dikenal sebagai mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Hasyim Muzadi juga pernah menjadi Ketua PP GP Ansor tahun 1987, serta pengasuh PP Al Hikam Depok dan Malang.

Selain pernah menjadi anggota DPRD Tingkat I Jawa Timur di tahun 1986-1987, Hasyim Muzadi dikenal sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden Periode Tahun 2014 – 2017. Tokoh kelahiran Tuban ini telah menghasilkan beragam karya dan publikasi buku, di antaranya buku Membangun NU Pasca Gus Dur, buku NU di Tengah Agenda Persoalan Bangsa, dan buku Menyembuhkan Luka NU.

Bagir Manan, Penerima Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra Adipradana

Bagir Manan merupakan Ketua Mahkamah Agung RI Periode Tahun 2001 – 2008. Bagir juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pers Tahun 2010-2016, dan menjadi Hakim Agung di Tahun 2000-2008. Anggota Komisi Ombudsman Nasional di Tahun 2000 ini juga pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Islam Bandung.

Marianna Sutadi, Penerima Bintang Mahaputra Utama

Marianna Sutadi adalah Wakil Ketua Mahkamah Agung RI Bidang Yudisial Periode Tahun 2004 – 2008. Marianna sebelumnya adalah Hakim Agung MA RI di tahun 1995-2008. Lulusan Sarjana Hukum Universitas Indonesia ini juga pernah menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Rumania, merangkap Republik Moldowa di tahun 2010-2013.

Saat menjadi Dubes, Marianna mampu meningkatkan persahabatan antara RI-Rumania dan wajah penegakan hukum di Indonesia. Marianna berhasil mengekstradisi terpidana warga negara Rumania yang ditangkap di Jakarta. Marianna juga berhasil meningkatkan hubungan bilateral antara RI dengan Republik Moldova dengan ditandatanganinya perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan paspor dinas dari kedua negara.

Christiandy Sanjaya, Penerima Bintang Jasa Utama

Selain menjabat sebagai Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Christiandy Sanjaya pernah menjadi Ketua Komisi C, DPRD Kota Pontianak tahun 2004. Tokoh kelahiran Singkawang ini juga pernah menjadi Kepala SMK Kristen Immanuel Pontianak. Christiandy pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Pengurus Cabang KWK-MGR Kota Pontianak tahun 1996-2000.

Hadar Nafis Gumay, Penerima Tanda Kehormatan Bintang Penegak Demokrasi Utama

Hadar Nafis adalah anggota Komisi Pemilihan Umum Periode Tahun 2012 – 2017. Hadar juga dipercaya menjadi penyusun pedoman kerja untuk KPU Daerah dalam melaksanakan pemilu Kepala Daerah, dan melakukan berbagai kajian serta advokasi dalam proses legislasi UU Pemilu dan Peraturan KPU.

Di tahun 1999, Hadar dipercaya menjadi Koordinator Nasional Pemantau Pemilu UNFREL. Tokoh kelahiran Jakarta ini pernah menjadi staf pengajar Jurusan Sosiologi, FISIP UI dan Direktur Advokasi CETRO.

Soedjatmoko (Alm), Penerima Tanda Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma

Sebagai filsuf dan pendidik, Suedjatmoko telah menghasilkan banyak karya. Di antaranya buku Transforming Humanity : The Visionary Writing of Soedjatmoko, buku The Primacy of Freedom in Development, buku An Introduction to Indonesian Historiography, buku An Approach to Indonesia History: Towards an Open Future; dan buku Economic Development as a Cultural Problem.

Selain menjadi dosen tamu sejarah dan politik Asia Tenggara di Universitas Caornell, AS, Soedjatmoko juga pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat.

Dullah (Alm), Penerima Tanda Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma

Sebagai pelukis kenamaan, Dullah telah menghasilkan banyak karya lukisan. Di antaranya lukisan Di depan Pura, Gadis Bali, Gunung Lawu Jawa Tengah, Halimah Gadis Aceh, Hutan di Gunung Merapi, Jawa Tengah, Kebun Sayur, Landscape Ngarai, Ngarai Minangkabau Sumatera Utara, dan Pemandangan di Kintamani.

Apresiasi pemerintah pada sumbangsih pelukis yang lahir di Solo ini terlihat dari didirikannya Museum Dullah di Surakarta.

Toeti Heraty Noerhadi Roosseno, Penerima Tanda Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma

Toeti Heraty Noerhadi Roosseno menerima penghargaan sebagai Guru Besar Luar Biasa dari Universitas Indonesia. Berbagai karya Toeti Heraty Noerhadi Roosseno dapat ditemukan, di antaranya buku Dialog dengan Kematian, buku Lika-Liku Dasawindu, buku A Time A Season, buku Hidup Matinya Seorang Pengarang, buku Calon Arang-Kisah Perempuan Korban Patriarki, dan masih banyak lagi.

Tokoh yang lahir di Bandung ini tercatat sebagai pengajar fakultas sastra di Universitas Indonesia dan Ketua Jurusan Filsafat di FSUI. Toeti Heraty Noerhadi Roosseno juga menjadi Dewan Penasehat Ikatan Cendekiawan Muslim (ICMI) dan Dewan Penasehat Koalisi Perempuan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya