SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan pasien Covid-19. (Reuters)

Solopos.com, BOYOLALI - Klaster besuk merupakan klaster Covid-19 baru di Kabupaten Boyolali. Klaster ini berada di Kecamatan Nogosari.

Seperti diketahui, ada sejumlah klaster baru yang muncul di Boyolali dalam beberapa waktu terakhir. Selain klaster besuk di Nogosari, ada pula klaster keluarga di Dibal, Kecamatan Ngemplak; klaster MNA dari Kebonan, Karanggede dan klaster JPT dari Gombang, Sawit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Terkait klaster besuk di Nogosari, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina, mengatakan klaster itu muncul berawal dari seorang warga yang terpapar Covid-19. Warga tersebut berinisial JHP yang berasal dari Desa Pulutan.

Ekspedisi Mudik 2024

Warga Bersih-Bersih Sampah Pascademo Omnibus Law di Bundaran Tugu Kartasura

"Untuk kasus besuk itu awalnya yang bersangkutan [JHP, warga Pulutan] sakit di rumahnya. Dia pelaku perjalanan," kata dia kepada wartawan, Jumat.

"Kemudian dijenguk oleh tetangganya. Dalam perjalanan waktu yang bersangkutan sakitnya semakin parah, kemudian diperiksakan ke tenaga kesehatan, ternyata hasil rapid test reaktif. Sekarang dirawat di ruang Brotowali RSUD Pandan Arang Boyolali," imbuh Ratri.

Setelah JHP terkonfirmasi positif Covid-19, selanjutnya dilakukan identifikasi terhadap 26 kontak erat, termasuk warga yang menjenguk JHP saat sakit di rumahnya. Setelah dilakukan swab, total dari klaster itu ada 8 orang yang positif Covid-19.

Paling Banyak

Ratri menjelaskan klaster besuk ini menjadi klaster dengan kasus paling banyak di antara klaster-klaster baru lainnya. Untuk klaster keluarga di Dibal terdapat enam kasus Covid-19. Untuk klaster MNA dari Kebonan, Karanggede, terdapat tiga kasus. Begitu juga dengan klaster JPT Gombang, yang ada tiga kasus.

Ratri juga menyebutkan selain klaster-klaster itu ada satu kasus yang berasal dari tenaga kesehatan rumah sakit di luar Boyolali.

Duh, Truk Satpol PP Sukoharjo yang Dibakar Saat Demo Biasa untuk Penertiban PKL dan Reklame Liar

Lebih lanjut dia menyampaikan untuk perkembangan data Covid 19 per 9 Oktober 2020 di Boyolali sudah tercatat ada 945 kasus konfirmasi. Dari jumlah itu, 87 kasus di antaranya masih dirawat, 107 kasus isolasi mandiri, 716 selesai isolasi dan 35 meninggal dunia.

Dengan begitu persentase kesembuhan di Boyolali sekitar 76% dan persentase kematian sekitar 4%. "Dari data-data itu saat ini Boyolali masuk peta risiko sedang atau zona oranye," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya