SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN – Delapan ODP Sragen yang memeriksakan diri ke RSUD Sragen dipastikan negatif corona. Mereka diperiksa dengan standar prosedur tetap (protap) penanganan virus corona.

Hasilnya, ke delapan orang dalam pemantauan (ODP) yang datang atas kesadaran pribadi selama sepekan terakhir ini dipastikan negatif corona. Penjelasan itu disampaikan Direktur RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, Didik Haryanto.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pakar Ekonomi UNS Solo: Rupiah Anjlok Akibat Corona

“Delapan orang itu diperiksa dengan standar protap penanganan virus corona karena ada riwayat kontak dari daerah yang terjangkit virus corona. Mereka datang sendiri ke RSUD,” jelas Didik kepada Solopos.com.

Informasi itu dijlaskan dalam Rakor Penanggulangan Covid-19 bersama Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati di Aula Sukowati Setda Sragen, Jumat (20/3/2020).

“Penanganannya dilakukan oleh petugas medis dengan alat pelindung diri (APD) lengkap yang hanya sekali pakai. Nilai APD itu Rp300.000-Rp400.000/unit. Setiap sif ada lima orang sehingga setiap shift itu membutuhkan biaya Rp1,5 juta. Padahal dalam sehari ada tiga shift,” jelas Didik.

Mahasiswa UNS Solo Terjun Cerahkan Masyakarat Soal Virus Corona

Delapan ODP Sragen itu baru pulang dari luar negeri atau daerah lokal terjangkit virus corona lokal, seperti Depok dan dekat Semarang. Tetapi berdasarkan hasil tes laboratorium dan rontgen hasilnya dipastikan mereka negatif corona.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyatakan sampai Jumat kemarin belum ada pasien positif corona dari 139 ODP yang terdata. Dia mengatakan delapan ODP yang masuk RSUD Sragen itu semuannya negatif corona.

Yuni belum bisa menyebut jumlah ODP Sragen terakhir karena belum mendapatkan laporan dari DKK. Dia mengatakan ada tambahan ODP baru dan ada ODP yang sudah lewat masa pemantauan selama 14 hari.

Berani Korupsi saat Wabah Corona? Hukuman Mati Menanti

Tambahan Ruang Isolasi

Sementara itu Didik Haryanto menambahkan, petugas medis yang memeriksa delapan ODP Sragen itu sempat cemas lantaran berkontak dekat. Menanggapi hal itu, Pemkab Sragen melakukan berbagai upaya untuk mendukung kinerja paramedis. Salah satunya memberikan suplemen dan makanan bergizi kepada mereka.

Kini, Pemkab Sragen sedang bersiap menambah ruang isolasi untuk menampung pasien corona yanng kemungkinan bertambah. Hal ini disetujui oleh Bupati Sragen yang telah menyediakan anggaran khusus.

Sebaran ODP & PDP Corona Merata di Seluruh Wilayah Jateng

“Sesuai dengan penjelasan Pak Gubernur, berapa pun APD yang diminta daerah akan disediakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Pak Dokter [Didik] segera ajukan ke provinsi. Penambahan ruang isolasi di RSUD saya izinkan. Siapkan SDM-nya bersama Gugus Tugas Covid-19. Memang benar untuk yang ada di garda depan harus ada insentif,” ujar Yuni, sapaan akrab Bupati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya