SOLOPOS.COM - Para punggawa Prancis merayakan kemenangan dlam sebuah laga. (Ist/Dok)

Solopos.com, PORTO ALGRE—Prediksi Prancis vs Jerman menempatkan kedua tim sama kuat.  Jerman vs Prancis, laga 8 besar Piala Dunia 2014 atau babak perempat final ini dilangsungkan Jumat (4/7/2014) pukul 23.00 WIB. Oleh berbagai analis, semakin lama Ayam Jantan—sebutan tim Prancis, kian bertaji.

Tim juara dunia, Jerman dan Prancis, mengubur mimpi tim-tim Afrika untuk saling bertemu di babak perempat final turnamen akbar sejagat ini.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Meski demikian, Jerman dan Prancis, memperoleh tiket perempat final itu dengan tidak mudah. Jerman dipaksa Aljazair menjalani babak perpanjangan waktu guna meraih kemenangan 2-1 di Porto Alegre, Selasa (1/7) dini hari WIB.

Sementara Les Bleus, julukan Prancis, harus menahan perlawanan alot Nigeria untuk menggapai kemenangan 2-0 di Estadio Nacional de Brasilia, Brasilia, Senin (30/6) malam WIB.

Kemenangan Jerman dan Prancis otomatis membabat habis wakil Afrika di Piala Dunia 2014. Dua raksasa Eropa ini pun akan saling jegal di babak perempat final yang bakal digelar di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Jumat (4/7).

Ini akan menjadi reuni pertama Jerman dan Prancis di putaran final Piala Dunia sejak kedua tim saling berhadapan di semifinal Piala Dunia 1986. Di mana saat itulah kali terakhir Prancis kalah dalam waktu normal pada laga fase knockout di panggung Piala Dunia.

“Kami harus lebih baik untuk laga melawan Prancis. Hari ini merupakan kemenangan yang kami inginkan. Selama babak pertama [melawan Aljazair] kami tampil mengecewakan, kami banyak kehilangan bola, sehingga mengundang Aljazair melakukan serangan balik,” terang pelatih Jerman, Joachim Loew, seperti dilansir Yahoosports, Selasa.

Suporter Jerman memang dibuat ketir-ketir sepanjang laga. Der Panzer, julukan Jerman, baru bisa menciptakan gol pada dua menit pertama pada babak perpanjangan waktu lewat  aksi pemain pengganti Andre Schurrle.

Mesut Ozil pun menambah keunggulan Der Panzer seusai memanfaatkan bola rebound tendangan Thomas Mueller. Sementara Aljazair hanya bisa membalas lewat gol Abdelmoumene Djabou di detik-detik terakhir laga.

3 Wakil Eropa

Setali tiga uang, Prancis dipaksa berkeja keras menyingkirkan Nigeria. Tim polesan Didier Deschamps tersebut baru bisa menjebol gawang lawannya lewat aksi Paul Pogba di menit ke-79. Les Bleus, julukan Prancis, memastikan kemenangan menjadi 2-0 setelah pemain kawakan Nigeria, Joseph Yobo, membuat gol bunuh diri di injury time babak kedua.

“Penyelamatan datang telat, namun semua laga di Piala Dunia ini memang berat. Kami sekarang berada di antara delapan tim terbaik di dunia. Kami tidak akan pergi dengan memikirkan itu, namun kami harus menikmatinya dalam empat hari ke depan, barulah kami akan tampil kembali,” urai Deschamps yang menjadi kapten Les Bleus ketika menjuarai Piala Dunia 1998.

Dengan demikian hingga Senin waktu setempat, sudah ada tiga wakil Eropa yang memastikan diri ke perempat final.  Sebelumnya, wakil Eropa lainnya, Belanda telah memastikan diri lolos ke perempat final setelah menjungkalkan Meksiko dengan skor 2-1.

Di babak delapan besar, Belanda bakal bertemu tim dari Zona CONCACAF, Kosta Rika, yang sebelumnya mengeliminasi juara Euro 2004, Yunani, lewat drama adu penalti.

Sementara tuan rumah Brasil dan Kolombia menjadi tim dari Zona Amerika Selatan (Conmebol) yang telah memastikan diri meraih tiket ke babak perempat final. Kedua tim ini akan saling berhadapan pada babak delapan besar di Fortaleza, Sabtu (5/7) dini hari WIB.

Ayam Jantan Kian Bertaji

Dua raksasa Eropa, Prancis dan Jerman, akan saling bertemu di babak perempat final Piala Dunia 2014 setelah masing-masing menyingkirkan tim Afrika.

Apa saja faktor yang bisa memengaruhi duel kedua tim yang bakal digelar di Stadion Maracana, Jumat (4/7) nanti?  Berikut ini analisisnya sebagaimana dikutip bleacherreport.com dan reuters.

Trisula Prancis

Salah satu kekuatan Prancis di Piala Dunia 2014 adalah jumlah dan pergerakan serangan mereka.  Sebelum turnamen, mereka telah merotasi empat pemain untuk menempati trisula, yakni Karim Benzema dan Mathieu Valbuena sebagai starter, sementara Olvier Giroud dan Antoine Griezmann dipasang bergantian menyesuaikan kebutuhan taktik dan kebugaran masing-masing.

Dalam catatan Whoscored, trisula Griezmann-Valbuena-Benzema berkontribusi mencetak empat gol dan 28 umpan kunci dalam empat laga Prancis.

Penyakit Pertahanan Jerman

Jerman menunjukkan kelemahan di barisan belakang ketika melawan Aljazair. Empat bek Jerman beberapa kali gagal mengkaver umpan jauh dan silang dari lawan-lawannya. Untuk menghadapi Prancis, pelatih Joachim Loew wajib memperbaiki lini belakangnya, bisa dengan mengembalikan posisi Philipp Lahm sebagai bek kanan.

Selain itu, Loew sepertinya tidak bisa merekomendasikan duet Per Mertesacker dan Jerome Boateng di jantung pertahanan Der Panzer, meski Mats Hummels masih diragukan kebugarannya.



Faktor Neuer

Salah satu faktor pengganjal Prancis di perempat final mungkin terletak pada sosok Manuel Neuer. Kiper Jerman ini memang tak segan mengambil aksi berisiko, namun hasilnya sejauh ini cukup memuaskan. Neuer cermat membaca arah permainan lawan, sehingga memungkinnya memenangi situasi one-one one.  Bukan hal mustahil, pergerakan Benzema dan Griezmann bisa dikebiri dengan keberadaan Neuer di muka gawang Der Panzer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya