SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA – Banyak orang yang membiarkan dirinya bertahan dalam hubungan yang menyedihkan, bahkan tidak bahagia. Kita mungkin bertanya-tanya, mengapa ada orang yang begitu naif mengizinkan dirinya menderita dalam hubungan yang tidak bahagia.

Ada baiknya untuk mengenali beberapa alasan mengapa orang mau bertahan dalam hubungan yang tidak bahagia, agar kita tidak sembarangan menghakimi orang lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menghindari kecemasan
Banyak orang yang tidak mau melepaskan diri dari hubungan yang tidak bahagia karena merasa cemas akan masa depannya. Dia mulai meragukan diri apakah hubungan yang tengah dijalani akan makin membaik atau justru berakhir dengan buruk.

Menghindari kesedihan atau depresi
Orang tidak siap meninggalkan hubungan yang tidak bahagia, karena takut mengalami kesedihan yang mendalam. Banyak orang yang gagal memahami bahwa untuk meninggalkan kesengsaraan tidak selamanya membawa kerugian.

Menghindari teman atau keluarga yang mengecewakan
Tekanan dari teman atau keluarga bisa menjadi faktor mengapa seseorang justru bertahan dalam hubungan yang buruk. Kebanyakan orang merasa malu untuk menghadapi kenyataan bahwa dirinya terjebak dalam hubungan yang tidak bahagia.

Demi anak-anak
Walau hubungan tidak bahagia, anak-anak tidak mungkin dikorbankan. Hal ini membuat banyak pasangan tetap bertahan dalam kondisi hubungan yang tidak lagi baik.

Takut mengubah nasib
Banyak orang yang percaya bahwa dirinya tidak pantas untuk menerima kebahagiaan setelah melepaskan diri dari hubungan yang beracun. Orang-orang seperti ini biasanya tumbuh dalam keluarga yang mengalami disfungsi juga sebelumnya.

Mempertahankan fantasi
Beberapa orang tetap terjebak dalam hubungan yang tidak bahagia karena masih mengharapkan perubahan di masa mendatang. Sekalipun kondisinya telah menunjukkan bahwa tidak akan ada perubahan, dia berfantasi bahwa semuanya akan menjadi lebih baik.

Membayar utang
Alasan seperti ini biasanya dimiliki oleh mereka yang memiliki utang budi atau utang masa lalu dalam pernikahan. Dalam hubungan seperti ini sebetulnya telah terjadi disfungsi yang membuat pernikahan tidak lagi bermakna.

Balas dendam
Ada orang yang merasa diperlakukan tidak adil di keluarga asalnya, namun kemudian merasakannya pula dalam pernikahannya. Walau begitu, dia tetap bertahan untuk mengekspresikan kemarahannya dalam hubungan yang tidak bahagia itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya