SOLOPOS.COM - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono bersama Bupati Batang Wihaji dan forkompinda, serta ormas menanam mangrove dan memungut sampah di Pantai Sicepit, Kabupaten Batang, Jateng, Jumat (18/10/2019). (Antara-Kutnadi)

Solopos.com, BATANG — Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono menyatakan Pemerintah Belanda peduli dengan kondisi pesisir Jateng yang 77%-nya rusak. Kerajaan yang pernah menjajah Indonesia itu pun bahkan berkomitmen membantu pemulihannya.

Hal itu disampaikan Sekda Sri Puryino seusai menanam mangrove di Pantai Sicepit, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (18/10/2019). Gerakan tanam mangrove yang diikuti kegiatan memungut sampah itu merupakan upaya Pemprov Jateng membangkitkan partisipasi masyarakat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selanjutnya, dia berharap masyarakat sekitar pantai merawat mangrove dan membuang sampah secara benar sehingga lingkungan bersih dan lestari. Pasalnya, papar Sri Puryono, sekitar 77% kawasan pesisir pantai Jateng sudah rusak, sehingga perlu kepedulian dari masyarakat dengan menanam mangrove.

"Di Jawa Tengah hanya 23% [kawasan pesisir pantai] masih bagus dan 77% rusak. Saya paham betul karena baru-baru ini [kondisi pesisir pantai] sudah kita bahas dan dipaparkan di Belanda. Pemerintah Belanda juga siap untuk membantu," katanya.

Menurut dia, gerakan pencanangan penanaman mangrove harus bisa dilaksanakan oleh stakeholder dan perlu dibantu oleh perguruan tinggi, komunitas, maupun swasta. Semua pihak perlu ikut melaksanakan dan melestarikan kawasan pesisir pantai k earah yang lebih baik.

"Gerakan tanam mangrove ini adalah karya bersama antara Pemprov Jateng, Kabupaten Batang, BUMN, TNI, Polri dan ormas," kata Sri Puryono.

Ia mengatakan kegiatan gerakan tanam mangrove di kawasan pantai ini juga sebagai bentuk kepedulian bersama, karena saat ini sudah banyak hutan mangrove yang rusak karena beberapa faktor. "Oleh karena, kita perlu kembali menanam dan memelihara tanaman mangrove. Gerakan ini jangan hanya sekadar pandai menanam melainkan juga harus pandai merawat," ujar Sri Puryono.

Bupati Batang Wihaji mengatakan dirinya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemprov Jawa Tengah yang telah menunjuk dan menyukseskan program penanaman mangrove di wilayahnya. "Saya berharap masyarakat tidak sekadar menanam mangrove melainkan juga bisa merawat tanaman itu, karena hal ini juga sebagai bagian menjaga terhadap lingkungan," katanya.

Menurut dia, penanaman mangrove di Pantai Sicepit juga akan dimanfaatkan oleh pemerintah kabupaten sebagai pusat tempat wisata edukasi dan destinasi wisata hutan mangrove. "Kami akan menata tanaman mangrove sebagai destinasi hutan mangrove, yang tentunya juga bisa sebagai pusat edukasi. Penanaman mangrove ini juga dapat dimanfaatkan sebagai fungsi ekosistem bakau sebagai ruang terbuka hijau, penangkal polutan, dan pencegah abrasi," katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya