SOLOPOS.COM - Pekerja beraktivitas menyelesaikan proyek embung di Desa Musuk, Kecamatan Musuk, Kamis (8/9/2016). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Air bersih Boyolali, kontraktor embung Musuk tinggal menyelesaikan beberapa pekerjaan, karena September ini harus selesai.

Solopos.com, BOYOLALI–Proyek pembangunan embung Musuk di Desa Musuk Kecamatan Musuk memasuki tahap akhir. Kendati berdasarkan jadwal proyek tersebut harus selesai awal September ini, namun di lokasi proyek pekerja masih sibuk menyelesaikan beberapa pekerjaan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Berdasarkan data yang diterima Solopos.com, proyek embung Musuk dilaksanakan PT Graha Kreasindo Utama. Proyek itu menelan anggaran hingga Rp58 milir. Proyek dimulai 9 Februari dan harus selesai dalam waktu 219 hari. Artinya, awal September ini harus selesai.

Penanggungjawab proyek, Didik, menyebutkan secara keseluruhan proyek embung Musuk sudah selesai. Seluruh sisi dan dasar embung sudah dipasang membran.

“Namun masih ada beberapa pekerjaan kecil yang masih harus kami selesaikan. Seperti merapikan saluran pembuangan dan tiang penanda debit air,” kata Didik, saat ditemui wartawan, Kamis (8/9/2016).

Direktur Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Tirta Ampera Boyolali, Cahyo Sumarso, berharap kontraktor segera menyelesaikan pekerjaan karena sudah mendekati akhir masa kontrak kerja.

Dia menyebut proyek embung didanai anggaran dari pemerintah pusat. PUDAM hanya menyediakan lahan dan memanfaatkan sumber air tersebut. PUDAM memanfaatkan lahan kas desa dengan masa sewa 25 tahun.

Embung Musuk tersebut merupakan embung kedua yang dibangun di Desa Musuk. Perluasan embung ini bertujuan meningkatkan volume air dari 110.000 meter kubik menjadi 450.000 meter kubik. Air tersebut sebagai air baku untuk memasok kebutuhan pelanggan di Kecamatan Musuk, Boyolali Kota, dan Mojosongo.

Sebelum dimanfaatkan pelanggan, air baku akan diolah terlebih dahulu di unit pengolahan air yang terletak di sisi timur embung.

Perluasan embung juga bertujuan agar embung di Musuk itu bisa melayani kebutuhan air bersih pelanggan selama setahun penuh. Selama ini, embung Musuk pertama hanya bisa melayani kebutuhan pelanggan maksimal selama delapan bulan. Saat kemarau, air cadangan akan habis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya