SOLOPOS.COM - Overpass tol Solo-Kertosono di Ngemplak Boyolali. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos/dok)

Tol Solo-Kertosono, pelaksana proyek tol Soker diminta mengganti proyek overpass di Ngesrep menjadi underpass.

Solopos.com, BOYOLALI–Pelaksana proyek pembangunan jalan Tol Solo-Kertosono (Soker) diminta mengganti proyek overpass di Desa Ngesrep, Ngemplak, menjadi underpass menyusul adanya rencana perpanjangan landasan pacu (runway) di Bandara Adi Soemarmo. Namun, Satker Tol Soker belum bisa menerima usulan itu lantaran proyek pembangunan tol bakal molor dan anggaran membengkak.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Departemen Operasional Bandara Adi Soemarmo, Solo, Yaka Sulistya, mengatakan ada sejumlah pilihan untuk mengatasi masalah pembangunan overpass yang berada di titik lurus runway Bandara Adi Soemarmo. Salah satunya ialah mengubah overpass menjadi underpass. Pilihan itu dianggap paling rasional mengingat pembangunan overpass saat ini masih dalam tahap pemasangan tiang pancang.

“Salah satu rekayasa yang bisa dilakukan ialah dengan mengganti overpass menjadi underpass sebelum telanjur jadi overpass. Yang jelas ada sejumlah opsi untuk mengatasi masalah itu,” ujarnya saat dimintai keterangan Solopos.com, Rabu (17/8/2016).

Selain mengganti overpass menjadi underpass, lanjut Yaka, alternatif lainnya ialah dengan menggeser rencana perpanjangan runway ke arah timur, bukan lagi ke barat seperti rencana semula. Hal itu untuk menghindari overpass di Desa Ngesrep, Ngemplak, yang berada di garis lurus runway. Meski demikian, kata dia, risikonya ialah bakal menggusur Embarkasi.

“Kalau perpanjangan runway ke arah timur, maka Embarkasi bakal hilang,” ujarnya.

Menurut Yaka, rencana perpanjangan runway sudah ada sebelum era Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Sehingga, sudah semestinya pihak pelaksana tol bisa legawa jika harus mengganti konsep jalur overpass menjadi underpass demi keselamatan penerbangan.

Menanggapi usulan itu, Kepala Satker proyek Tol Soker, Aidul Fiqri, belum bisa menerimanya. Menurutnya, pengubahan bangunna overpass menjadi underpass bukanlah solusi yang tepat. Selain akan membuat biaya membengkak, kata dia, pengubahan itu juga akan membuat proyek tol molor lagi. “Kalau bikin underpass berapa lama lagi harus mengeruk tanah, menambah biaya lagi. Dan yang jelas, proyek molor lagi,” ujarnya.

Fiqri mengaku akan mengundang pihak Angkasa Pura dan Lanud Adi Soemarmo ke Jakarta untuk membahas masalah itu. Selama masing-masing pihak belum duduk semeja, kata dia, maka belum ada kesepakatan untuk mengatasi masalah itu. “Proyek tol Soker ini sudah disusun sejak 2009. Ini artinya lebih dulu kami sebelum rencana perluasan Bandara,” terangnya.

Seperti diketahui, proyek pembangunan over pass jalan Tol Soker di Desa Ngesrep, Ngemplak, harus dibatalkan. Penyebabnya, lokasi over pass tersebut menjadi hambatan (obstacle) penerbangan menyusul landasan pacu (runaway) Bandara Adi Soemarmo akan diperpanjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya